Antisipasi jadi penyumbang inflasi, Kalteng berencana tanam beras karau jenis IR 42

id Kepala Bank Indonesia Kalimantan Tengah, Yura Adalin Djalins, Bank Indonesia Kalimantan Tengah, Bank Indonesia kalteng, kalteng, Kalimantan Tengah, bi

Antisipasi jadi penyumbang inflasi, Kalteng berencana tanam beras karau jenis IR 42

Kepala Bank Indonesia Kalimantan Tengah Yura Djalins. ANTARA/HO-BI Kalteng

Palangka Raya (ANTARA) - Kepala Bank Indonesia Kalimantan Tengah Yura Adalin Djalins mengakui bahwa pihaknya bekerja sama dengan pemerintah provinsi dan Badan Urusan Logistik (Bulog) setempat, berencana melakukan pilot project penanaman Beras Karau jenis IR 42 dengan masa tanam tiga bulan.

Dipilihnya Beras Karau jenis IR 42 sebagai pilot project tersebut karena masa tanam lebih singkat dibandingkan beras lokal yang mencapai tujuh bulan, kata Yura melalui pesan singkat diterima di Palangka Raya, Kamis.

"Jadi, persediaan beras jenis Karau di Kalteng ke depannya menjadi lebih banyak, dan dapat menjadi salah satu upaya mengendalikan inflasi," ucapnya.

Berdasarkan informasi diterima BI Kalteng dari Badan Pusat Statistik (BPS) setempat, komoditas beras masih menjadi penyumbang inflasi selama November 2022. Hal itu disebabkan masih terbatasnya pasokan akibat hama tungro, terjadi banjir di beberapa titik produksi tanaman padi, serta pengadaan beras dari luar provinsi yang terbilang terbatas.

Yura mengatakan bahwa saat ini Bolug Kalteng telah melakukan pengadaan beras jenis karau (IR 42) dari Subang untuk menambah pasokan. Langkah itu dilakukan sebagai salah satu mencegah dan mengantisipasi komoditas beras menjadi penyumbang inflasi ke depannya.

"Kalau untuk jangka panjangnya, kami bersama pemprov dan Bulog melakukan pilot project penanaman Beras Karau jenis IR 42 itu. Semoga berjalan lancar dan tidak ada kendala dalam melaksanakannya," kata dia.

Baca juga: Indeks harga konsumen di Kalteng selama Oktober 2022 alami penurunan

Mengenai terjadinya deflasi di provinsi ini pada November 2022, menurut Kepala BI Kalteng ini, akibat adanya penambahan frekuensi penerbangan maskapai Garuda Indonesia dari tiga kali dalam sepekan, menjadi lima kali sesuai permintaan dari TPID Kalteng. Termasuk gencarnya Pemprov Kalteng melakukan pasar murah ke sejumlah wilayah di daerah ini.

"Seperti yang dipaparkan BPS Kalteng, deflasi bulanan di provinsi ini didorong oleh penurunan harga kelompok transportasi. Harga aneka cabai, bawang, telur ayam dan minyak goreng pun turun oleh karena pelaksanaan operasi pasar yang intensif pada kota inflasi Palangka Raya dan Sampit," demikian Yura.

Sebelumnya, BPS Kalteng mencatat indeks harga konsumen pada level pedagang eceran provinsi ini, telah terjadi deflasi sekitar 0,04 persen atau mengalami penurunan dari 115,25 pada September 2022 menjadi 115,18 di Oktober 2022. Penurunan indeks harga konsumen selama Oktober 2022 di provinsi ini berdasarkan kompilasi dua kota yang menjadi rujukan, yakni Palangka Raya dan Sampit.

Baca juga: Penurunan harga makanan redam kenaikan inflasi tahunan pada Oktober

Baca juga: BI Kalteng: Harga sejumlah komoditas pangan alami penurunan