Lumajang, Jawa Timur (ANTARA) - Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) kembali erupsi dengan ketinggian asap mencapai 500 hingga 1.000 meter pada Jumat.
"Berdasarkan laporan yang kami terima, letusan teramati sebanyak 4 kali dengan tinggi asap sekitar 500-1.000 meter, warna asap putih kelabu condong ke arah utara dan barat daya," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Lumajang Wawan Hadi Siswoyo saat dihubungi per telepon di Lumajang, Jumat.
Berdasarkan laporan tertulis petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur pada periode 13 Januari 2023 pukul 06.00-12.00 WIB menyebutkan secara visual juga teramati guguran sebanyak tiga kali dengan jarak luncur 800 meter ke arah Besuk Kobokan.
"Untuk aktivitas kegempaan tercatat letusan sebanyak 19 kali dengan amplitudo 13-22 mm, kemudian guguran sebanyak satu kali dengan amplitudo 4 mm, hembusan satu kali dengan amplitudo 3 mm, dan tektonik jauh sebanyak dua kali dengan amplitudo 10-20 mm," tuturnya.
Ia menjelaskan aktivitas Gunung Semeru setiap hari mengalami erupsi dan hal tersebut merupakan hal yang wajar seiring dengan status gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut berada pada level III atau Siaga.
"Sejauh ini tidak ada dampak yang terjadi akibat erupsi Semeru yang mengeluarkan asap dengan ketinggian 1.000 meter, namun Tim Reaksi Cepat (TRC) terus memantau perkembangan di lapangan," katanya.
Sesuai dengan rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, masyarakat juga dilarang melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
"Masyarakat diimbau tidak beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar)," ujarnya.
Masyarakat juga diminta mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Berita Terkait
Gunung Semeru erupsi, tinggi letusan 600 meter di atas puncak
Rabu, 19 Juni 2024 8:09 Wib
Gunung Semeru mengalami erupsi 14 kali dalam sehari
Minggu, 19 Mei 2024 9:32 Wib
Kawasan Gunung Bromo ditutup total untuk pembersihan kawasan
Senin, 1 April 2024 14:47 Wib
Kecelakaan KA Argo Semeru di Yogyakarta
Selasa, 17 Oktober 2023 16:33 Wib
Bus Semeru Jaya Transindo di Magetan masuk jurang, 7 orang meninggal
Senin, 5 Desember 2022 23:40 Wib
Gunung Semeru masih luncurkan awan panas guguran hingga Senin pagi
Senin, 5 Desember 2022 10:37 Wib
Luncuran awan panas Gunung Semeru capai 13 kilometer lebih
Minggu, 4 Desember 2022 20:35 Wib
Terdakwa kasus penendang sesajen divonis 10 bulan penjara
Selasa, 31 Mei 2022 23:19 Wib