Medan (ANTARA) - Majelis hakim di Pengadilan Militer 1-02 Medan, Sumatera Utara, Senin, memvonis kedua terdakwa Sertu Yalpin Tarjun dan Pratu Rian Hermawan penjara seumur hidup atas perkara 75 kilogram sabu dan 40.000 butir pil ekstasi.
"Selain itu, Sertu Yalpin Tarjun dan Pratu Rian Hermawan dikenakan pidana tambahan dipecat dari dinas militer TNI," ujar Hakim Ketua Kolonel Chk Asril Siagian, di Medan.
Hakim menilai kedua terdakwa melanggar Pasal 114 ayat (1) juncto ayat (2) Undang-undang No. 35 Tahun 2009 tentang narkotika.
Yaitu secara bersama-sama menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar atau menyerahkan narkotika yaitu 75 kilogram sabu dan 40.000 butir pil ekstasi.
"Hal yang memberatkan kepada kedua terdakwa mengantar narkotika jenis sabu-sabu maupun ekstasi dengan tidak mendukung program pemerintah dalam memerangi narkotika untuk menyelamati anak bangsa. Selain itu, pimpinan TNI juga melarang karena merusak jiwa, mental anak bangsa," ujarnya.
Ditambah kata Asril, 75 kg sabu dan 40.000 butir ekstasi itu sangat besar dalam merusak keberlangsungan anak bangsa, kedua terdakwa sudah pernah mengantarkan sabu seberat 7 kg, para terdakwa tidak menghiraukan lagi nilai-nilai yang sumpah majelis dan Sapta Marga dalam mematuhi peraturan pimpinan dan mengabaikannya.
"Sedangkan hal yang meringankan kedua terdakwa berterus terang, mengakui kesalahan, dan pernah mengajukan diri dalam tugas operasi di NKRI," tutur Asril.
Hakim ketua mengatakan sementara untuk barang bukti disita dirampas negara dan dimusnahkan. Setelah mendengarkan amar putusan, majelis hakim memberikan hak kepada oditur, kedua terdakwa maupun penasihat hukum (PH) untuk pikir-pikir, banding maupun menerima putusan selama tujuh hari.
Untuk Sertu Yalpin melakukan pikir-pikir selama tujuh hari, sementara Pratu Rian melakukan banding dalam putusan. Sedangkan oditur melakukan pikir-pikir dalam putusan.
Putusan ini lebih ringan dari oditur Mayor Chk R Panjaitan dalam menuntut kedua terdakwa dengan hukuman pidana mati.
Berita Terkait
Kementan gandeng TNI-Polri perkuat konsolidasi Brigade Pangan di Kapuas
Rabu, 18 Desember 2024 6:38 Wib
Wakapolda Kalteng: Paslon tak puas hasil pilkada gunakan jalur hukum
Sabtu, 7 Desember 2024 16:20 Wib
TNI-Polri di Kalteng jamin kamtibmas proses rekapitulasi suara
Kamis, 5 Desember 2024 19:12 Wib
TNI-Polri tembak satu anggota KKB hingga tewas di Gome
Senin, 2 Desember 2024 21:47 Wib
Sebanyak 7.200 personel gabungan siap amankan pilkada di Kalteng
Senin, 25 November 2024 17:13 Wib
Petrokimia Gresik percaya diri bisa meredam TNI AL di grand final
Kamis, 21 November 2024 20:34 Wib
Indomaret tumbangkan TNI AU untuk hadapi LavAni di grand final
Kamis, 21 November 2024 7:18 Wib
TNI AL tantang juara bertahan Petrokimia Gresik di grand final
Kamis, 21 November 2024 6:36 Wib