Pengimplementasian nilai-nilai Pancasila cegah ekstremisme
Palangka Raya (ANTARA) - Sekretaris Daerah Kalimantan Tengah Nuryakin menyatakan, dengan pengimplementasian nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, maka dapat mencegah terjadinya ekstremisme.
"Nilai-nilai Pancasila agar dapat kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dan kalau sudah dilaksanakan, pastinya hal-hal seperti ekstremisme tidak akan terjadi," katanya usai mengikuti Upacara Hari Lahir Pancasila bersama pemerintah pusat melalui konferensi video di Palangka Raya, Kamis.
Ekstremisme merupakan suatu keadaan atau tindakan menganut paham ekstrem berdasarkan pandangan agama, politik, dan lain sebagainya. Ekstremisme bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
Hal ini senada dengan yang disampaikan Presiden Joko Widodo dalam Upacara Hari Lahir Pancasila, yakni mengajak seluruh bangsa untuk menolak ekstremisme, hingga menolak politisasi identitas, dan menolak politisasi agama, utamanya menjelang Pemilihan Umum 2024.
Baca juga: Kalteng optimalkan delapan aksi konvergensi percepat penurunan stunting
Lebih lanjut Nuryakin menjelaskan, hingga saat ini keberagaman hingga budaya gotong royong atau kebersamaan sudah terlaksana dan senantiasa terjaga dengan baik di Kalimantan Tengah.
"Di antaranya dengan pengimplementasian Falsafah Huma Betang selama ini di tengah masyarakat Kalimantan Tengah, maka keberagaman pun sangat terjaga dengan baik," jelasnya.
Falsafah Huma Betang memiliki nilai luhur seperti kesetaraan sesama manusia, kebersamaan, kekeluargaan ataupun persaudaraan, serta persatuan.
Dalam Upacara Hari Lahir Pancasila hari ini, Presiden Joko Widodo juga mengatakan, toleransi persatuan dan gotong royong, merupakan kunci membangun bangsa yang kokoh.
Presiden menyoroti Indonesia menjadi satu dari sedikit negara yang berhasil menjaga stabilitas ekonomi, stabilitas sosial dan politik, inflasi yang terkendali, serta investasi tumbuh dan lapangan kerja bertambah di tengah krisis yang melanda dunia.
"Semua itu pondasinya adalah ideologi Pancasila yang diwariskan Presiden Pertama Republik Indonesia. Pancasila, menjadi ideologi yang harus kita pegang teguh untuk memperkokoh kemajuan bangsa," tegasnya.
Baca juga: Pemprov Kalteng terus berupaya perbaiki berbagai kelemahan dalam LKPD
Baca juga: WTP ke-9 jadi bukti komitmen Pemprov Kalteng jaga kualitas laporan keuangan
Baca juga: Disdagperin Kalteng targetkan 1.000 pelaku industri terakomodir SIINas pada 2023
"Nilai-nilai Pancasila agar dapat kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dan kalau sudah dilaksanakan, pastinya hal-hal seperti ekstremisme tidak akan terjadi," katanya usai mengikuti Upacara Hari Lahir Pancasila bersama pemerintah pusat melalui konferensi video di Palangka Raya, Kamis.
Ekstremisme merupakan suatu keadaan atau tindakan menganut paham ekstrem berdasarkan pandangan agama, politik, dan lain sebagainya. Ekstremisme bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
Hal ini senada dengan yang disampaikan Presiden Joko Widodo dalam Upacara Hari Lahir Pancasila, yakni mengajak seluruh bangsa untuk menolak ekstremisme, hingga menolak politisasi identitas, dan menolak politisasi agama, utamanya menjelang Pemilihan Umum 2024.
Baca juga: Kalteng optimalkan delapan aksi konvergensi percepat penurunan stunting
Lebih lanjut Nuryakin menjelaskan, hingga saat ini keberagaman hingga budaya gotong royong atau kebersamaan sudah terlaksana dan senantiasa terjaga dengan baik di Kalimantan Tengah.
"Di antaranya dengan pengimplementasian Falsafah Huma Betang selama ini di tengah masyarakat Kalimantan Tengah, maka keberagaman pun sangat terjaga dengan baik," jelasnya.
Falsafah Huma Betang memiliki nilai luhur seperti kesetaraan sesama manusia, kebersamaan, kekeluargaan ataupun persaudaraan, serta persatuan.
Dalam Upacara Hari Lahir Pancasila hari ini, Presiden Joko Widodo juga mengatakan, toleransi persatuan dan gotong royong, merupakan kunci membangun bangsa yang kokoh.
Presiden menyoroti Indonesia menjadi satu dari sedikit negara yang berhasil menjaga stabilitas ekonomi, stabilitas sosial dan politik, inflasi yang terkendali, serta investasi tumbuh dan lapangan kerja bertambah di tengah krisis yang melanda dunia.
"Semua itu pondasinya adalah ideologi Pancasila yang diwariskan Presiden Pertama Republik Indonesia. Pancasila, menjadi ideologi yang harus kita pegang teguh untuk memperkokoh kemajuan bangsa," tegasnya.
Baca juga: Pemprov Kalteng terus berupaya perbaiki berbagai kelemahan dalam LKPD
Baca juga: WTP ke-9 jadi bukti komitmen Pemprov Kalteng jaga kualitas laporan keuangan
Baca juga: Disdagperin Kalteng targetkan 1.000 pelaku industri terakomodir SIINas pada 2023