Palangka Raya (ANTARA) - Kementerian Perindustrian melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kalimantan Tengah menargetkan sebanyak 1.000 pelaku industri yang dapat terdata maupun terakomodir dalam Sistem Informasi Industri Nasional (SIINas) pada 2023.
"Ini menjadi tantangan bersama agar jumlah tersebut bisa terpenuhi bahkan melampaui target. Pendataan melalui SIINas ini juga semakin mempermudah dan mempercepat proses penyampaian data yang diperlukan dalam pengembangan sektor perindustrian," kata Kepala Disdagperin Kalimantan Tengah Aster Bonawaty di Palangka Raya, Selasa.
Aster memaparkan data yang terhimpun melalui SIINas akan diolah, dianalisis dan menjadi dasar pijakan bagi pemerintah dalam penyusunan rangkaian kebijakan yang pro terhadap perindustrian.
"Pro terhadap perindustrian ini, seperti menjamin ketersediaan pasokan bahan baku dan energi, perlindungan dari gempuran barang impor, hingga pemberian fasilitas fiskal dan non fiskal serta lainnya," tuturnya.
Dia mengatakan, dengan pendataan pelaku industri di wilayah Kalimantan Tengah melalui SIINas ini diharapkan dapat terlihat mana yang masih aktif dan tidak, sehingga data tersebut benar-benar dapat menjadi acuan kebijakan pembinaan pelaku industri selanjutnya.
Menurutnya ruang lingkup SIINas cukup luas, seperti pengumpulan dan pengolahan data, hingga penyajian informasi berupa laporan produksi secara daring atau online, maupun bagi para pelaku industri dapat dengan bebas mengakses informasi tentang perindustrian yang disediakan kementerian.
"Seperti informasi mengenai peluang pasar, regulasi, perkembangan ekspor dan impor, hingga mendaftarkan sertifikat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) secara gratis," ucapnya.
Baca juga: Pemprov Kalteng giatkan sidak kendalikan harga bapok jelang Idul Adha
Lebih lanjut Aster menjelaskan, hingga saat ini jumlah pelaku industri di Kalimantan Tengah yang terdata dalam SIINas di antaranya untuk industri besar sekitar 78 pelaku usaha dan industri kecil menengah sekitar 128 pelaku usaha.
"Ini harus kita dorong karena target di 2023 adalah sebanyak 1.000 pelaku industri. Maka melalui sosialisasi SIINas hari ini kami harapkan bisa semakin optimal realisasinya," jelasnya.
Adapun berbagai industri yang ada di Kalimantan Tengah seperti industri minyak kelapa sawit, bijih besi, furnitur, kerajinan, tekstil seperti batik dan lainnya, hingga pangan.
Baca juga: Atasi stunting di Pulpis, Dishanpang Kalteng bantu pemenuhan gizi hingga budi daya ternak
Baca juga: Wagub sebut FBIM 2023 pacu pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Tengah
Baca juga: Bapanas-Pemprov Kalteng bersinergi mengentaskan dua kabupaten rentan rawan pangan