Wagub sebut FBIM 2023 pacu pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Tengah

id Pemprov kalteng, fbim 2023, festival budaya isen mulang, seni dan budaya, disbudpar kalteng, kebudayaan, pariwisata, kal

Wagub sebut FBIM 2023 pacu pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Tengah

Peserta menampilkan tari pedalaman suku Dayak Kalimantan Tengah saat lomba tari tradisional Festival Budaya Isen Mulang 2023 di Palangka Raya, (25/5/2023). (ANTARA/Makna Zaezar)

Palangka Raya (ANTARA) - Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Edy Pratowo menyatakan, penyelenggaraan Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) 2023 bersama dengan Festival Kuliner Nusantara (FKN) yang begitu semarak berhasil menjadi pemacu pertumbuhan ekonomi daerah.

"Adanya perputaran ekonomi selama FBIM dan FKN, terjadi di antaranya dari banyaknya pengunjung yang datang dan menyaksikan berbagai kegiatan dan lomba, sehingga mendongrak berbagai transaksi baik di tingkat pedagang kaki lima maupun UMKM," kata Edy Pratowo di sela penutupan kegiatan di Palangka Raya, Sabtu malam.


Hal ini dinilai sangat positif mengingat sebelum FBIM 2023 dilaksanakan, sebelumnya juga telah terlaksana Kalteng Expo sebagai rangkaian Hari Jadi ke-66 Kalimantan Tengah yang dalam kegiatan tersebut terjadi transaksi atau perputaran ekonomi berkisar hingga Rp7 miliar.

"Sedangkan selama pelaksanaan FBIM ini, penyelenggara belum menghitung secara rinci perputaran ekonomi atau nilai transaksi yang terjadi, hanya saja diperkirakan juga mencapai miliaran rupiah. Artinya ekonomi masyarakat kita berkembang dengan baik," tuturnya.

Momentum FBIM ini sekaligus menjadi ajang promosi strategis yang membawa keuntungan bagi pariwisata di Kalimantan Tengah. Hal ini membuktikan agenda budaya yang dikemas secara profesional mampu melahirkan citra bagus di mata para pecinta budaya dan para wisatawan, sehingga mampu memberi nilai tambah dan nilai ekonomi bagi masyarakat dan kemajuan daerah.

Baca juga: FBIM 2023 berakhir, berikut rekap perolehan juara lomba

Lebih lanjut dia menyampaikan, selain memacu pertumbuhan ekonomi daerah, penyelenggaraan FBIM 2023 ini juga dinilai berhasil mengedukasi masyarakat untuk semakin peduli terhadap seni dan budaya daerah.

"Melalui agenda FBIM 2023 ini, para pelaku seni dan budaya berhasil mengedukasi masyarakat dengan menampilkan karya-karya terbaik mereka," ucapnya.

Hingga pada akhirnya seni dan budaya bukan hanya sekadar tontonan, namun juga mengandung pesan dan motivasi, agar masyarakat lebih peduli, bangga, serta mencintai dengan kebudayaan daerahnya.

Menurutnya penyelenggaraan FBIM yang kembali masuk dalam kalender Kharisma Event Nusantara (KEN) 2023 Kemenparekraf ini, memiliki makna penting, terutama dalam rangka menjaga serta melestarikan nilai-nilai seni, tradisi dan budaya yang ada di Kalimantan Tengah.

Selama pelaksanaan FBIM 2023, sederet rangkaian lomba seni dan budaya hingga olahraga tradisional terlaksana, di antaranya tari-tarian daerah, besei kambe, mangaruhi, mangenta, lawang sakepeng, sepak sawut, karnaval budaya serta lainnya. Berbagai kegiatan ini juga mendapatkan respon positif masyarakat yang begitu antusias menyaksikan, termasuk wisatawan domestik maupun mancanegara.

"Kita harapkan seni dan budaya Kalimantan Tengah mampu tetap eksis di tengah laju modernisasi, dan dapat beradaptasi dengan perubahan zaman," tambahnya.


Baca juga: Lomba Lawang Sakepeng diharapkan memotivasi generasi muda untuk menjaga warisan budaya

Baca juga: Bapanas-Pemprov Kalteng bersinergi mengentaskan dua kabupaten rentan rawan pangan

Baca juga: Lomba Malamang jadi sarana promosi kudapan tradisional khas Kalimantan Tengah