Palangka Raya (ANTARA) - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian), Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan bersama Pegadaian Syariah menggelar program Keuangan Syariah "goes to Campus" tingkatkan inklusi keuangan bagi generasi milenial.
"Kegiatan ini menjadi bagian untuk melaksanakan Peraturan Presiden Nomor 114 Tahun 2020, tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI)," kata Perwakilan Kemenko Perekonomian Bidang Keuangan Inklusi dan Keuangan Syariah, Fatmah Alatas di Palangka Raya, Sabtu.
Dia mengatakan, salah satu upaya meningkatkan inklusi keuangan adalah dengan mengenal institusi keuangan yang legal sehingga masyarakat terbebas dari jeratan lembaga keuangan ilegal.
Pernyataan itu diungkapkan dia saat acara kuliah tamu Keuangan Syariah Goes to Campus dengan tema "Peningkatan Inklusi Keuangan bagi Pemuda di Kota Palangka Raya". Acara ini dipusatkan di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangka Raya dengan sasaran mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
"Dengan adanya inklusi keuangan bagi masyarakat umum maupun mahasiswa, kiranya mereka lebih mengenal dan mengakses keuangan formal, seperti perbankan maupun lewat Pegadaian," katanya.
Pimpinan Cabang Kantor Cabang Pelayanan Syariah (CPS) Kebun Bunga, Muhammad Ichlas mengatakan, kegiatan itu adalah langkah awal kami dalam rangka meningkatkan inklusi keuangan syariah di wilayah Palangka Raya dan Kalimantan Tengah.
Baca juga: Seminar internasional UMPR hadirkan akademisi empat negara
"Melalui kegiatan ini kami ingin meningkatkan inklusi keuangan khususnya yang berbasis syariah serta menyosialisasikan program pegadaian syariah menyampaikan sejumlah produk unggulannya," kata Ichlas.
Diantaranya adalah akses mudah mendapatkan nomor porsi haji dan akses pembiayaan atau bantuan permodalan bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Bunganya pun juga sangat kecil. Layanan ini juga berbasis syariah.
Dia menerangkan, KUR di Pegadaian Syariah ini sangat meringankan bagi pelaku UMKM. Untuk pinjaman di bawah Rp100 juta, pelaku UMKM juga tidak perlu menyerahkan agunan atau jaminan.
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Dr Hamidah mengatakan, kegiatan itu sangat diperlukan terutama bagi mahasiswa yang berkuliah di fakultas tersebut.
"Melalui kegiatan ini kami berharap mahasiswa semakin memahami tentang inklusi keuangan, terutama layanan keuangan syariah yang diberikan oleh Pegadaian Syariah," katanya.
Baca juga: Pegadaian sasar ibu-ibu majelis taklim tingkatkan inklusi syariah
Baca juga: Polda Kalteng bekali pelajar bijak bermedia sosial saat MPLS
Baca juga: Sinar Mas kenalkan praktik pengelolaan sawit berkelanjutan
Berita Terkait
Empat terdakwa korupsi Bank Sumut Syariah Rp4,08 miliar
Sabtu, 7 Desember 2024 18:04 Wib
MES Kalteng tingkatkan manajerial syariah bagi koperasi
Rabu, 30 Oktober 2024 12:25 Wib
Perkuat kolaborasi bersama pemda, MES Kalteng siap pacu sertifikasi halal
Rabu, 9 Oktober 2024 10:44 Wib
MES Kalteng-Bank Indonesia perkuat kemitraan kembangkan ekonomi syariah
Selasa, 8 Oktober 2024 19:44 Wib
Pondok Pesantren di Kapuas diberi pelatihan pengembangan ekonomi syariah
Kamis, 26 September 2024 17:45 Wib
Tak kalah dengan bank umum, kinerja BPR di Kalteng mampu bertumbuh signifikan
Kamis, 11 Juli 2024 14:30 Wib
Kinerja bank umum di Kalimantan Tengah tumbuh cukup signifikan
Selasa, 9 Juli 2024 14:22 Wib
MES Kalimantan Tengah fokus edukasi produk halal bagi UMKM
Kamis, 4 Juli 2024 5:56 Wib