Pemkot Palangka Raya prioritaskan layanan kependudukan korban kebakaran
Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) memprioritaskan layanan data kependudukan bagi para keluarga yang menjadi korban kebakaran di kawasan padat penduduk beberapa hari lalu.
"Disdukcapil agar memberikan kemudahan dalam pengurusan dokumen kependudukan milik warga yang menjadi korban kebakaran," kata Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin di Palangka Raya, Jumat.
Layanan prioritas data kependudukan bagi para korban kebakaran itu seperti pencetakan ulang kartu keluarga dan kartu tanda penduduk (KTP) elektronik serta kartu identitas anak (KIA).
Namun demikian, pencetakan ulang data kependudukan itu dapat dilakukan pihaknya jika data para korban kebakaran telah disampaikan ke Disdukcapil. Untuk itu, harapannya lurah dan camat di wilayah setempat segera melaporkan nama-nama korban kebakaran.
Disdukcapil pun siap menerbitkan data kependudukan yang baru bagi korban kebakaran. Untuk itu saya minta data-data itu segera disampaikan agar dapat segera diproses.
Terlebih lagi, data kependudukan merupakan salah satu syarat dasar yang diperlukan masyarakat untuk berurusan dengan pemerintah terkait pemberian pelayanan.
Baca juga: Tim UMPR ikut dampingi anak korban bencana kebakaran di Palangka Raya
Kebakaran itu sebelumnya terjadi pada Selasa (1/8) sore di kawasan padat penduduk di Jalan Ahmad Yani, Flamboyan Bawah, Kota Palangka Raya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya Heri Fauzi, menambahkan, saat ini sebagian besar korban berada di pengungsian yakni di kawasan Gedung Olahraga (GOR) KONI komplek Lapangan Sanaman Mantikei.
BPBD bersama berbagai unsur pemerintah di Kota Palangka Raya juga menyiapkan berbagai keperluan para pengungsi. Mulai dari kebutuhan makanan, pakaian, obat-obatan hingga kebutuhan air bersih.
Kemudian juga melakukan pendataan terhadap para korban terkait keberadaan dan tindak lanjut berbagai dokumen kependudukan yang tidak sempat diselamatkan saat kebakaran melanda.
Pada kejadian itu sekitar 36 bangunan yang berbahan kayu mulai dari rumah, posyandu, barak, penginapan dan tempat ibadah terbakar. Pada kejadian itu 180 warga berbagai usia yang berasal dari 46 Kepala Keluarga (KK) terdampak.
Dia pun meminta masyarakat di wilayah "Kota Cantik" terutama di kawasan padat penduduk meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi potensi kebakaran.
Baca juga: Kalteng Putra akan tanding melawan tim Porprov di Stadion 29 November Sampit
Baca juga: KONI Palangka Raya gugat tiga kopel porprov ke arbitrase
Baca juga: Dinkes Palangka Raya tingkatkan pembinaan standarisasi layanan apotek
"Disdukcapil agar memberikan kemudahan dalam pengurusan dokumen kependudukan milik warga yang menjadi korban kebakaran," kata Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin di Palangka Raya, Jumat.
Layanan prioritas data kependudukan bagi para korban kebakaran itu seperti pencetakan ulang kartu keluarga dan kartu tanda penduduk (KTP) elektronik serta kartu identitas anak (KIA).
Namun demikian, pencetakan ulang data kependudukan itu dapat dilakukan pihaknya jika data para korban kebakaran telah disampaikan ke Disdukcapil. Untuk itu, harapannya lurah dan camat di wilayah setempat segera melaporkan nama-nama korban kebakaran.
Disdukcapil pun siap menerbitkan data kependudukan yang baru bagi korban kebakaran. Untuk itu saya minta data-data itu segera disampaikan agar dapat segera diproses.
Terlebih lagi, data kependudukan merupakan salah satu syarat dasar yang diperlukan masyarakat untuk berurusan dengan pemerintah terkait pemberian pelayanan.
Baca juga: Tim UMPR ikut dampingi anak korban bencana kebakaran di Palangka Raya
Kebakaran itu sebelumnya terjadi pada Selasa (1/8) sore di kawasan padat penduduk di Jalan Ahmad Yani, Flamboyan Bawah, Kota Palangka Raya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya Heri Fauzi, menambahkan, saat ini sebagian besar korban berada di pengungsian yakni di kawasan Gedung Olahraga (GOR) KONI komplek Lapangan Sanaman Mantikei.
BPBD bersama berbagai unsur pemerintah di Kota Palangka Raya juga menyiapkan berbagai keperluan para pengungsi. Mulai dari kebutuhan makanan, pakaian, obat-obatan hingga kebutuhan air bersih.
Kemudian juga melakukan pendataan terhadap para korban terkait keberadaan dan tindak lanjut berbagai dokumen kependudukan yang tidak sempat diselamatkan saat kebakaran melanda.
Pada kejadian itu sekitar 36 bangunan yang berbahan kayu mulai dari rumah, posyandu, barak, penginapan dan tempat ibadah terbakar. Pada kejadian itu 180 warga berbagai usia yang berasal dari 46 Kepala Keluarga (KK) terdampak.
Dia pun meminta masyarakat di wilayah "Kota Cantik" terutama di kawasan padat penduduk meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi potensi kebakaran.
Baca juga: Kalteng Putra akan tanding melawan tim Porprov di Stadion 29 November Sampit
Baca juga: KONI Palangka Raya gugat tiga kopel porprov ke arbitrase
Baca juga: Dinkes Palangka Raya tingkatkan pembinaan standarisasi layanan apotek