BRIN latih warga Bartim budi daya tanaman pangan berbasis organik
Tamiang Layang (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bekerja sama dengan Komisi VII DPR RI melaksanakan pelatihan budi daya tanaman pangan berbasis organik kepada warga Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah.
“Program ini untuk penguatan sekaligus meningkatkan sumber daya manusia (SDM). Hari ini peningkatan SDM di bidang pertanian,” kata Koordinator Multi Unit Kerja Layanan Humas BRIN, Andriani Agustina di Tamiang Layang, Sabtu.
Menurutnya, pelatihan diberikan agar masyarakat menyerap ilmu atau pengetahuan yang disampaikan narasumber dari BRIN untuk diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Dicontohkan seperti budi daya pangan organik bisa diimplementasikan di lingkungannya untuk dikonsumsi bahkan mungkin dikembangkan usaha pertaniannya.
Anggota Komisi VII DPR RI, Iwan Kurniawan melalui konferensi video ikut menyapa warga Bartim yang berpartisipasi dalam pelatihan. Menurutnya, budi daya tanaman berbasis organik merupakan suatu sistem produksi yang mendukung kesehatan tanah, ekosistem, dan manusia.
“Produk organik yang sering ditemui pada umumnya adalah beras organik maupun sayur-sayuran. Tentu tanaman pangan dari hasil budi daya tanaman berbasis organik cukup baik dikonsumsi untuk tubuh. Saya harap, kesempatan ini menambah ilmu pengetahuan dan diimplementasikan,” terangnya.
Baca juga: Pemkab Barito Timur programkan hilirisasi industri untuk kesejahteraan masyarakat
Sementara itu, Peneliti Madya Pusat Riset Tanaman Pangan BRIN, sekaligus Instruktur pelatihan budi daya tanaman pangan berbasis organik, I Gusti Komang Dana Arsana mengatakan, budi daya tanaman berbasis organik merupakan suatu sistem produksi yang mendukung kesehatan tanah, ekosistem, dan manusia.
Tidak hanya itu, pria yang akrab disapa Pak Komang itu juga menyampaikan kepada masyarakat perihal pemahaman makna organik serta implementasi yang dapat dilakukan dalam skala rumah tangga, perorangan maupun kelompok.
Komang juga memberi pelatihan cara membuat pupuk organik yang bisa digunakan untuk keperluan sehari-hari kepada 180 orang peserta yang hadir, baik dari tokoh masyarakat, ibu rumah tangga, pemuda-pemudi, pelajar hingga mahasiswa.
Baca juga: DPRD Bartim: Membangun Indonesia jadi Negara maju perlu gotong royong
Baca juga: Kebakaran lahan mulai terjadi di Barito Timur
Baca juga: Bupati Bartim: Isi kemerdekaan dengan pembangunan untuk Indonesia Maju
“Program ini untuk penguatan sekaligus meningkatkan sumber daya manusia (SDM). Hari ini peningkatan SDM di bidang pertanian,” kata Koordinator Multi Unit Kerja Layanan Humas BRIN, Andriani Agustina di Tamiang Layang, Sabtu.
Menurutnya, pelatihan diberikan agar masyarakat menyerap ilmu atau pengetahuan yang disampaikan narasumber dari BRIN untuk diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Dicontohkan seperti budi daya pangan organik bisa diimplementasikan di lingkungannya untuk dikonsumsi bahkan mungkin dikembangkan usaha pertaniannya.
Anggota Komisi VII DPR RI, Iwan Kurniawan melalui konferensi video ikut menyapa warga Bartim yang berpartisipasi dalam pelatihan. Menurutnya, budi daya tanaman berbasis organik merupakan suatu sistem produksi yang mendukung kesehatan tanah, ekosistem, dan manusia.
“Produk organik yang sering ditemui pada umumnya adalah beras organik maupun sayur-sayuran. Tentu tanaman pangan dari hasil budi daya tanaman berbasis organik cukup baik dikonsumsi untuk tubuh. Saya harap, kesempatan ini menambah ilmu pengetahuan dan diimplementasikan,” terangnya.
Baca juga: Pemkab Barito Timur programkan hilirisasi industri untuk kesejahteraan masyarakat
Sementara itu, Peneliti Madya Pusat Riset Tanaman Pangan BRIN, sekaligus Instruktur pelatihan budi daya tanaman pangan berbasis organik, I Gusti Komang Dana Arsana mengatakan, budi daya tanaman berbasis organik merupakan suatu sistem produksi yang mendukung kesehatan tanah, ekosistem, dan manusia.
Tidak hanya itu, pria yang akrab disapa Pak Komang itu juga menyampaikan kepada masyarakat perihal pemahaman makna organik serta implementasi yang dapat dilakukan dalam skala rumah tangga, perorangan maupun kelompok.
Komang juga memberi pelatihan cara membuat pupuk organik yang bisa digunakan untuk keperluan sehari-hari kepada 180 orang peserta yang hadir, baik dari tokoh masyarakat, ibu rumah tangga, pemuda-pemudi, pelajar hingga mahasiswa.
Baca juga: DPRD Bartim: Membangun Indonesia jadi Negara maju perlu gotong royong
Baca juga: Kebakaran lahan mulai terjadi di Barito Timur
Baca juga: Bupati Bartim: Isi kemerdekaan dengan pembangunan untuk Indonesia Maju