Ini alasan kendaraan listrik buatan China lebih murah

id Kendaraan listrik, made in china,Buatan china

Ini alasan kendaraan listrik buatan China lebih murah

Neta V dipamerkan di GIIAS 2023, ICE BSD, Tangerang, Banten, Sabtu (19/8/2023) (ANTARA/Pamela Sakina)

Jakarta (ANTARA) - Tiongkok memproduksi kendaraan listrik dengan harga lebih murah dibandingkan negara lain, lantas mengapai hal itu bisa terjadi?

Dilansir dari Reuters, Jumat (15/9), hal ini utamanya disebabkan oleh kebijakan insentif dan subsidi promosi industri yang telah berlangsung selama satu dekade di Beijing, yang memungkinkan Tiongkok menjadi pasar kendaraan listrik terbesar di dunia dan mengendalikan rantai pasokan kendaraan listrik global, termasuk bahan bakunya.

Harga kendaraan listrik buatan Tiongkok biasanya seperlima lebih murah dibandingkan model buatan Uni Eropa, kata Komisi Eropa.

Baca juga: Jokowi ajak China, Jepang, dan Korsel bangun ekosistem EV

Kebijakan tersebut juga telah melahirkan industri kelas berat seperti pembuat baterai EV terbesar di dunia CATL (300750.SZ) dan BYD yang menggantikan Volkswagen (VOWG_p.DE) tahun ini sebagai merek mobil terlaris di Tiongkok.

Keunggulan biaya dan rantai pasokan Tiongkok telah menarik perusahaan asing untuk berproduksi di sana.

Yang paling terkenal adalah Tesla (TSLA.O), yang pabrik raksasanya di Shanghai memproduksi lebih dari 700 ribu kendaraan pada tahun 2022, atau setengah dari total produksi pembuat mobil Amerika Serikat (AS). Renault (RENA.PA) dan BMW (BMWG.DE) juga membuat mobil untuk ekspor di China.

Baca juga: Provinsi pegunungan di China bangun pengisian daya kendaraan listrik

Sementara MIT Technology Review Februari lalu mengatakan bahwa pemerintah Tiongkok telah mengambil start untuk berinvestasi dalam teknologi terkait sangat awal, yakni sejak tahun 2001.

Pada tahun itu, teknologi kendaraan listrik diperkenalkan sebagai proyek penelitian sains prioritas dalam rencana lima tahun Tiongkok, yang merupakan deskripsi mendetail mengenai suatu rencana strategi atau “blue print” ekonomi tingkat tertinggi di Tiongkok.

Kemudian, pada tahun 2007, industri ini mendapat dorongan signifikan ketika Wan Gang, seorang insinyur otomotif yang telah bekerja untuk Audi di Jerman selama satu dekade, menjadi Menteri Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Tiongkok.

Wan adalah penggemar berat kendaraan listrik dan menguji model kendaraan listrik pertama Tesla, Roadster, pada 2008, tahun peluncurannya. Masyarakat kini memuji Wan karena telah mengambil keputusan nasional untuk menerapkan sepenuhnya kendaraan listrik.

Sejak itu, pengembangan kendaraan listrik secara konsisten diprioritaskan dalam perencanaan perekonomian nasional Tiongkok.