Pemprov Kalteng tetap siaga meski ketersediaan beras aman
Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah tetap siaga mengantisipasi berbagai kondisi terkait ketersediaan maupun pergerakan harga barang pokok strategis, terutama untuk komoditas beras.
"Kita harus waspada walaupun memiliki stok yang cukup," kata Staf Ahli (Sahli) Gubernur Kalteng Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan Yuas Elko di Palangka Raya, Jumat.
Untuk itu Tim Satgas Ketahanan Pangan dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kalimantan Tengah pada hari ini melakukan pemantauan harga pangan ke Pasar Besar Palangka Raya dan gudang Bulog.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya menjaga stabilisasi pasokan dan harga pangan, dikarenakan adanya kenaikan harga bapok khususnya beras.
Kepala Bank Indonesia Perwakilan Kalimantan Tengah Taufik Saleh mengatakan, situasi saat ini untuk daerah setempat terutama pada tempat-tempat penyedia masih dalam kondisi tercukupi untuk berbagai pangan strategis.
Hanya saja menurutnya, memang ada catatan penting seperti halnya untuk komoditas beras yang mengalami kenaikan dan kondisi ini disebabkan sejumlah faktor.
"Memang adanya dampak El Nino, hingga kondisi perdagangan global, tapi pasokan nasional termasuk Kalteng hingga saat ini masih aman, cuma harga memang merangkak naik," jelasnya.
Baca juga: Kesbangpol Kalteng tanda tangani pakta integritas jaga netralitas pada pemilu
Salah seorang pedagang beras Alfi di Pasar Besar Palangka Raya mengakui, untuk pasokan dan ketersediaan beras memang dalam kondisi aman serta mencukupi sampai dengan saat ini maupun beberapa waktu ke depan.
"Untuk harga beras ada kenaikan, baik beras Jawa maupun beras hibrida dari Food Estate wilayah Pulang Pisau. Tapi barangnya ada, cuma harga merangkak ya. Misalnya hari ini naik Rp300 per kilogram, kemudian jeda sehari naik lagi Rp100, naik lagi Rp200 per kilogramnya," ucapnya.
Adapun saat ini harga jual beras untuk komoditas beras hibrida tersebut berkisar di Rp13.800 per kilogram, sedangkan beras-beras Jawa di kisaran Rp14.400 per kilogram.
"Masih berpotensi ke depan terjadi kenaikan harga untuk beras ini," terangnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kalimantan Tengah Riza Rahmadi menjelaskan, berbagai program dan kegiatan intervensi pasar terus pihaknya lakukan secara berkelanjutan terutama untuk menjaga stabilisasi harga.
"Seperti halnya gerakan pangan murah dengan menyediakan sejumlah komoditas pangan strategis yang sejak dua hari terakhir kami laksanakan, di antaranya di Kelurahan Petuk Ketimpun hingga Kelampangan," jelasnya.
Selain itu juga dengan mengoptimalkan sebaran beras Program SPHP melalui Bulog, hingga mempercepat penyaluran bantuan pangan beras tahap kedua.
Sementara itu berdasarkan data neraca pangan strategis yang dimiliki Dinas Ketahanan Pangan pada minggu ketiga September 2023, untuk beras ketersediaan mencapai 13.786 ton sedangkan kebutuhan masyarakat sebanyak 4.728 ton sehingga masih dalam kondisi surplus.
Baca juga: Pemprov Kalteng: Implementasi OSS RBA pastikan pelaku usaha penuhi kewajiban
Baca juga: Pemprov seleksi 43 orang calon anggota Komisi Informasi Kalteng
"Kita harus waspada walaupun memiliki stok yang cukup," kata Staf Ahli (Sahli) Gubernur Kalteng Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan Yuas Elko di Palangka Raya, Jumat.
Untuk itu Tim Satgas Ketahanan Pangan dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kalimantan Tengah pada hari ini melakukan pemantauan harga pangan ke Pasar Besar Palangka Raya dan gudang Bulog.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya menjaga stabilisasi pasokan dan harga pangan, dikarenakan adanya kenaikan harga bapok khususnya beras.
Kepala Bank Indonesia Perwakilan Kalimantan Tengah Taufik Saleh mengatakan, situasi saat ini untuk daerah setempat terutama pada tempat-tempat penyedia masih dalam kondisi tercukupi untuk berbagai pangan strategis.
Hanya saja menurutnya, memang ada catatan penting seperti halnya untuk komoditas beras yang mengalami kenaikan dan kondisi ini disebabkan sejumlah faktor.
"Memang adanya dampak El Nino, hingga kondisi perdagangan global, tapi pasokan nasional termasuk Kalteng hingga saat ini masih aman, cuma harga memang merangkak naik," jelasnya.
Baca juga: Kesbangpol Kalteng tanda tangani pakta integritas jaga netralitas pada pemilu
Salah seorang pedagang beras Alfi di Pasar Besar Palangka Raya mengakui, untuk pasokan dan ketersediaan beras memang dalam kondisi aman serta mencukupi sampai dengan saat ini maupun beberapa waktu ke depan.
"Untuk harga beras ada kenaikan, baik beras Jawa maupun beras hibrida dari Food Estate wilayah Pulang Pisau. Tapi barangnya ada, cuma harga merangkak ya. Misalnya hari ini naik Rp300 per kilogram, kemudian jeda sehari naik lagi Rp100, naik lagi Rp200 per kilogramnya," ucapnya.
Adapun saat ini harga jual beras untuk komoditas beras hibrida tersebut berkisar di Rp13.800 per kilogram, sedangkan beras-beras Jawa di kisaran Rp14.400 per kilogram.
"Masih berpotensi ke depan terjadi kenaikan harga untuk beras ini," terangnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kalimantan Tengah Riza Rahmadi menjelaskan, berbagai program dan kegiatan intervensi pasar terus pihaknya lakukan secara berkelanjutan terutama untuk menjaga stabilisasi harga.
"Seperti halnya gerakan pangan murah dengan menyediakan sejumlah komoditas pangan strategis yang sejak dua hari terakhir kami laksanakan, di antaranya di Kelurahan Petuk Ketimpun hingga Kelampangan," jelasnya.
Selain itu juga dengan mengoptimalkan sebaran beras Program SPHP melalui Bulog, hingga mempercepat penyaluran bantuan pangan beras tahap kedua.
Sementara itu berdasarkan data neraca pangan strategis yang dimiliki Dinas Ketahanan Pangan pada minggu ketiga September 2023, untuk beras ketersediaan mencapai 13.786 ton sedangkan kebutuhan masyarakat sebanyak 4.728 ton sehingga masih dalam kondisi surplus.
Baca juga: Pemprov Kalteng: Implementasi OSS RBA pastikan pelaku usaha penuhi kewajiban
Baca juga: Pemprov seleksi 43 orang calon anggota Komisi Informasi Kalteng