Festival Batang Arut diharapkan dapat menghidupkan kembali masa keemasan Kobar
Pangkalan Bun (ANTARA) - Penjabat (Pj) Bupati Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah, Budi Santosa menegaskan bahwa Festival Batang Arut tahun 2023, yang dilaksanakan dalam rangka perayaan Hari Ulang Tahun ke-64 kabupaten setempat, akan menjadi agenda rutin atau tahunan.
"Langkah itu sebagai upaya mengenang sekaligus menghidupkan kembali masa keemasan daerah aliran sungai arut, yang menjadi urat nadi dan pangkal sejarah pembangunan di kabupaten ini," kata Budi Santosa di Pangkalan Bun, Minggu.
Untuk itu, dirinya pun berpesan kepada seluruh peserta festival tersebut, agar terus mengingat dan melestarikan kearifan lokal. Kemudian terus menciptakan kreasi dan membuat gebrakan dari batang arut, sehingga Kobar semakin bangga akan sejarah dan budaya asli milik kabupaten ini, serta mencatat kembali keemasan Bumi Marunting Batu Aji.
Budi mengatakan bahwa keemasan sungai arut ini merupakan penggerak ekonomi, sosial dan budaya di Pangkalan Bun, budaya yang mengandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadatnya, kemampuan dan juga kebiasaan-kebiasaan yang didapat oleh masyarakat, dengan beraktivitas di aliran sungai arut.
"Kearifan lokal saat ini sangat penting untuk di lestarikan, karena kearifan lokal ini merupakan sumber daya sosial yang akan selalu ada dan mampu di perbarui dengan kreatifitas masyarakat," ucapnya.
Dia menyampaikan, Kabupaten Kobar memiliki sungai arut yang berpotensi sebagai daerah objek wisata dan zona kreatif baru, oleh karena itu diharapkan masyarakat daerah aliran sungai arut, bisa bersama sama menjaga dan berperan aktif pada seluruh aktifitas kreatif, baik itu yang di inisiasi oleh pemerintah ataupun organisasi masyarakat dan juga masyarakat daerah aliran sungai arut.
Baca juga: Kobar Expo sarana pemerintah memberi ruang bagi pelaku UMKM
Untuk itu, dirinya berharap dengan hadirnya kegiatan festival batang arut ini, dapat menjadikan pacuan agar kegiatan ini bisa lebih meriah lagi kedepannya.
"Walaupun tahun ini di festival ini hanya di selenggarakan satu lomba saja yaitu klotok hias, semoga tahun depan berbagai komunitas penggiat olahraga rekreasi, seni budaya dan organisasi masyarakat dapat menginisiasi berbagai perlombaan yang ikut memeriahkan hari jadi Kabupaten Kobar," ungkapnya.
Menurutnya, partisipasi masyarakat merupakan kunci dalam setiap penyelenggaraan event kegiatan, semoga dengan kerjasama yang baik kegiatan- kegiatan yang di selenggarakan oleh pemerintah dapat berjalan dengan lancar.
Baca juga: Kobar Bershalawat upaya menciptakan masyarakat damai dan berakhlak mulia
Baca juga: Masyarakat Kobar diajak lebih berpikir positif hadapi tahun politik
Baca juga: Pemkab hadirkan Kobar Expo, berikut waktu pelaksanaan dan rangkaian kegiatannya
"Langkah itu sebagai upaya mengenang sekaligus menghidupkan kembali masa keemasan daerah aliran sungai arut, yang menjadi urat nadi dan pangkal sejarah pembangunan di kabupaten ini," kata Budi Santosa di Pangkalan Bun, Minggu.
Untuk itu, dirinya pun berpesan kepada seluruh peserta festival tersebut, agar terus mengingat dan melestarikan kearifan lokal. Kemudian terus menciptakan kreasi dan membuat gebrakan dari batang arut, sehingga Kobar semakin bangga akan sejarah dan budaya asli milik kabupaten ini, serta mencatat kembali keemasan Bumi Marunting Batu Aji.
Budi mengatakan bahwa keemasan sungai arut ini merupakan penggerak ekonomi, sosial dan budaya di Pangkalan Bun, budaya yang mengandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadatnya, kemampuan dan juga kebiasaan-kebiasaan yang didapat oleh masyarakat, dengan beraktivitas di aliran sungai arut.
"Kearifan lokal saat ini sangat penting untuk di lestarikan, karena kearifan lokal ini merupakan sumber daya sosial yang akan selalu ada dan mampu di perbarui dengan kreatifitas masyarakat," ucapnya.
Dia menyampaikan, Kabupaten Kobar memiliki sungai arut yang berpotensi sebagai daerah objek wisata dan zona kreatif baru, oleh karena itu diharapkan masyarakat daerah aliran sungai arut, bisa bersama sama menjaga dan berperan aktif pada seluruh aktifitas kreatif, baik itu yang di inisiasi oleh pemerintah ataupun organisasi masyarakat dan juga masyarakat daerah aliran sungai arut.
Baca juga: Kobar Expo sarana pemerintah memberi ruang bagi pelaku UMKM
Untuk itu, dirinya berharap dengan hadirnya kegiatan festival batang arut ini, dapat menjadikan pacuan agar kegiatan ini bisa lebih meriah lagi kedepannya.
"Walaupun tahun ini di festival ini hanya di selenggarakan satu lomba saja yaitu klotok hias, semoga tahun depan berbagai komunitas penggiat olahraga rekreasi, seni budaya dan organisasi masyarakat dapat menginisiasi berbagai perlombaan yang ikut memeriahkan hari jadi Kabupaten Kobar," ungkapnya.
Menurutnya, partisipasi masyarakat merupakan kunci dalam setiap penyelenggaraan event kegiatan, semoga dengan kerjasama yang baik kegiatan- kegiatan yang di selenggarakan oleh pemerintah dapat berjalan dengan lancar.
Baca juga: Kobar Bershalawat upaya menciptakan masyarakat damai dan berakhlak mulia
Baca juga: Masyarakat Kobar diajak lebih berpikir positif hadapi tahun politik
Baca juga: Pemkab hadirkan Kobar Expo, berikut waktu pelaksanaan dan rangkaian kegiatannya