Palangka Raya (ANTARA) -
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menyatakan performa kinerja sektor Pasar Modal untuk daerah setempat hingga saat ini dalam kondisi yang baik.
"Pada sektor Pasar Modal menunjukkan kinerja yang sangat baik, hal ini ditandai dengan jumlah investor yang selalu meningkat dari tahun ke tahun," terang Kepala OJK Kalimantan Tengah Otto Fitriandy di Palangka Raya, Selasa.
Otto menjabarkan sampai dengan November 2023 jumlah investor saham di wilayah Kalimantan Tengah bertambah hingga sebanyak 16.870 investor dari tahun sebelumnya.
Tercatat pada November 2021 jumlah investor di Kalimantan Tengah sebanyak 53.870 investor, kemudian menjadi 70.307 investor pada November 2022, hingga pada November 2023 menjadi sebanyak 96.177 investor.
Dijelaskannya untuk jumlah transaksi saham pada November 2023 mencapai Rp1,33 triliun atau meningkat sebesar Rp965,05 miliar dari tahun sebelumnya. Diketahui transaksi per November 2022 adalah sebesar Rp368,87 miliar dan per November 2021 sebesar Rp417,35 miliar.
Salah satunya yakni pada industri Perbankan dengan kinerja Bank Umum baik konvensional dan syariah yang berhasil mengalami pertumbuhan tergolong tinggi.
"Per November 2023 Aset Bank Umum di Kalimantan Tengah tumbuh sebesar 15,08 persen (yoy). Dana Pihak Ketiga (DPK) meningkat sebesar 14,74 persen (yoy) dan Kredit meningkat sebesar 9,02 persen (yoy) dengan tingkat kredit bermasalah (Non-Performing Loan) sebesar 1,47 persen," ujarnya.
Adapun kredit bank umum didominasi Kredit Konsumsi yang memiliki porsi kredit sebesar Rp17,88 triliun dengan lima kredit sektor ekonomi terbesar adalah pertanian, perburuan dan kehutanan, untuk pemilikan peralatan rumah tangga, perdagangan besar dan eceran, untuk pemilikan rumah tinggal, dan industri pengolahan.