Perbankan dalam negeri tetap menarik bagi investor luar negeri
Jakarta (ANTARA) - Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae mengatakan perbankan dalam negeri tetap menarik bagi investor luar negeri.
"Meskipun sejumlah bank asing mengurangi fokus bisnis di Indonesia, investor luar negeri masih tertarik menanamkan modal di sektor perbankan dalam negeri," kata Dian di Jakarta, Kamis.
Dian menuturkan pertumbuhan ekonomi positif dan demografi Indonesia yang besar menarik minat investor mencari pertumbuhan jangka panjang.
Ekonomi triwulan III 2023 tumbuh sebesar 4,94 persen secara year on year (yoy), ditopang oleh kuatnya konsumsi rumah tangga dan meningkatnya investasi di tengah turunnya konsumsi pemerintah dan kinerja ekspor.
Dukungan kebijakan pemerintah, termasuk upaya mempermudah regulasi dan memberikan insentif pajak dan kemudahan izin Tenaga Kerja Asing (TKA) memberikan sinyal positif.
Selain itu, inovasi dan digitalisasi di sektor perbankan menjadi faktor penentu menariknya bank asing bagi investor luar negeri.
Dian menuturkan kemitraan strategis dengan bank lokal dapat memperkuat posisi bank asing di pasar yang terus berkembang, menunjukkan bahwa investasi asing di sektor perbankan Indonesia tetap relevan.
Bank asing yang menggabungkan adaptabilitas, inovasi, dan kemitraan strategis memiliki peluang baik untuk sukses dalam lingkungan bisnis yang dinamis.
Secara keseluruhan, bank asing di Indonesia menunjukkan pemulihan yang solid pasca pandemi dengan fondasi yang kokoh.
"Total aset, dana pihak ketiga, dan kredit bank asing secara agregat mengalami pertumbuhan positif dalam satu dekade terakhir, meskipun terdapat penurunan dana pihak ketiga pada tahun pandemi 2020," ujarnya.
Ia mengatakan ketahanan likuiditas dan permodalan bank asing tergolong baik, dengan rasio loan to deposit ratio (LDR) yang melebihi 100 persen, dipengaruhi oleh sumber dana yang mencakup modal dan dana dari luar negeri. Rentabilitas menunjukkan tren perbaikan, terutama didukung oleh pendapatan treasury.
Proposisi bank asing sebagai lembaga dengan jaringan global tetap menjadi nilai tambah, terutama bagi nasabah segmen institutional dan corporate. Dengan demikian, bank asing tetap menjadi pemain yang relevan dalam mendukung perekonomian Indonesia.
"Meskipun sejumlah bank asing mengurangi fokus bisnis di Indonesia, investor luar negeri masih tertarik menanamkan modal di sektor perbankan dalam negeri," kata Dian di Jakarta, Kamis.
Dian menuturkan pertumbuhan ekonomi positif dan demografi Indonesia yang besar menarik minat investor mencari pertumbuhan jangka panjang.
Ekonomi triwulan III 2023 tumbuh sebesar 4,94 persen secara year on year (yoy), ditopang oleh kuatnya konsumsi rumah tangga dan meningkatnya investasi di tengah turunnya konsumsi pemerintah dan kinerja ekspor.
Dukungan kebijakan pemerintah, termasuk upaya mempermudah regulasi dan memberikan insentif pajak dan kemudahan izin Tenaga Kerja Asing (TKA) memberikan sinyal positif.
Selain itu, inovasi dan digitalisasi di sektor perbankan menjadi faktor penentu menariknya bank asing bagi investor luar negeri.
Dian menuturkan kemitraan strategis dengan bank lokal dapat memperkuat posisi bank asing di pasar yang terus berkembang, menunjukkan bahwa investasi asing di sektor perbankan Indonesia tetap relevan.
Bank asing yang menggabungkan adaptabilitas, inovasi, dan kemitraan strategis memiliki peluang baik untuk sukses dalam lingkungan bisnis yang dinamis.
Secara keseluruhan, bank asing di Indonesia menunjukkan pemulihan yang solid pasca pandemi dengan fondasi yang kokoh.
"Total aset, dana pihak ketiga, dan kredit bank asing secara agregat mengalami pertumbuhan positif dalam satu dekade terakhir, meskipun terdapat penurunan dana pihak ketiga pada tahun pandemi 2020," ujarnya.
Ia mengatakan ketahanan likuiditas dan permodalan bank asing tergolong baik, dengan rasio loan to deposit ratio (LDR) yang melebihi 100 persen, dipengaruhi oleh sumber dana yang mencakup modal dan dana dari luar negeri. Rentabilitas menunjukkan tren perbaikan, terutama didukung oleh pendapatan treasury.
Proposisi bank asing sebagai lembaga dengan jaringan global tetap menjadi nilai tambah, terutama bagi nasabah segmen institutional dan corporate. Dengan demikian, bank asing tetap menjadi pemain yang relevan dalam mendukung perekonomian Indonesia.