Airlangga: Anggaran makan siang gratis kisaran Rp15 ribu per anak

id Airlangga Hartarto,makan siang gratis,Kalteng,makan siang gratis kisaran Rp15 ribu per anak

Airlangga: Anggaran makan siang gratis kisaran Rp15 ribu per anak

Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan keterangan terkait Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2023 di Menko Perekonomian, Jakarta, Senin (5/2/2024). (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/tom)

Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, anggaran untuk program makan siang gratis berkisar Rp15 ribu per anak, di luar anggaran untuk program susu gratis.

"Per anak kira-kira Rp15 ribu," kata Menko Airlangga di Jakarta, Senin.

Menko Airlangga mengatakan bahwa rencananya, besaran anggaran itu akan diterapkan secara merata di semua wilayah Indonesia.

Baca juga: Regulasi jadi kendala peremajaan sawit belum tercapai, kata Airlangga

Namun dirinya belum bersedia mengungkap secara spesifik wilayah mana yang akan mendapatkan program makan siang dan susu gratis bagi anak-anak.

Adapun rincian dari program makan siang dan susu gratis akan didiskusikan dalam pembahasan Kebijakan Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) 2025 pada rapat kabinet hari ini.

Program makan siang dan susu gratis merupakan usulan dari pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Baca juga: Airlangga Hartarto sebut Jokowi milik semua partai

Dalam dokumen visi-misinya, paslon tersebut menjelaskan program makan siang gratis bertujuan untuk mengatasi masalah stunting dan bakal menyasar siswa pra-sekolah, sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah atas (SMA), dan pesantren.

Bantuan gizi juga akan diberikan kepada ibu hamil dan balita di seluruh Indonesia untuk meningkatkan kesehatan dan membantu ekonomi keluarga.

Program tersebut menargetkan lebih dari 80 juta penerima manfaat dengan cakupan 100 persen pada tahun 2029.

Baca juga: Perkebunan sawit didorong gunakan KUR selain BPDPKS

Untuk diketahui, KEM-PPKF merupakan dokumen resmi negara yang menjadi acuan penyusunan Nota keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.

Perancangan APBN 2025 menjadi yang terakhir pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), sementara pelaksanaan APBN 2025 akan dijalankan oleh pemerintahan berikutnya.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta agar perancangan APBN kali ini makin dipertajam, sehingga APBN mampu menjawab berbagai masalah struktural maupun fundamental.

“APBN akan terus dioptimalkan sebagai instrumen andalan untuk menjawab berbagai tantangan pembangunan Indonesia,” ujar Sri Mulyani, Selasa (13/2).

Baca juga: Program Kartu Prakerja ditargetkan diikuti 1,148 juta peserta tahun ini

Baca juga: Golkar tolak usulan hak angket DPR soal kecurangan Pemilu