Sampit (ANTARA) - Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah Rudianur berharap rencana pembangunan jalan tembus menuju Jembatan Bagendang bisa segera terwujud karena diharapkan membawa dampak positif.
"Selain dampak ekonomi terhadap aktivitas di Pelabuhan Bagendang, ini juga dapat mengurangi truk masuk ke dalam kota sehingga jalan di dalam kota Sampit tidak lagi cepat rusak," kata Rudianur di Sampit, Kamis.
Keberadaan jalan pintas tersebut nantinya akan memangkas waktu tempuh menuju Pelabuhan Bagendang. Ini akan memudahkan angkutan menuju Pelabuhan Bagendang sehingga diharapkan berdampak terhadap peningkatan ekonomi daerah dan masyarakat.
Terkait sejumlah kendala yang masih terjadi, Rudianur berharap ada solusi terbaik. Semua pihak terkait diharapkan bisa melihat ini sebagai upaya bersama untuk kepentingan masyarakat dan perekonomian daerah.
Dia yakin semua pihak memiliki kepedulian yang sama terhadap masyarakat dan pembangunan Kotawaringin Timur. Investor tentu juga peduli terhadap pembangunan daerah tempat mereka beroperasi.
"Dengan duduk bersama, saya yakin akan ada solusi terbaik. Kami di DPRD mendukung dan berharap ini bisa terwujud. Dampaknya tentu juga akan dirasakan bersama," demikian Rudianur.
Bupati Kotawaringin Timur Halikinnor menyampaikan, pihaknya terus berupaya mewujudkan akses jalan alternatif dari Jalan Jenderal Sudirman menuju Pelabuhan Bagendang di Kecamatan Mentaya Hilir Utara.
Baca juga: Dishub Kotim terus pantau ketersediaan angkutan mudik Lebaran
“Saat ini kita sedang upayakan, tinggal satu lagi perusahaan perkebunan yang masih kami koordinasi supaya mereka mau memberi izin untuk pembangunan jalan tembus tersebut,” kata Halikinnor saat Safari Ramadhan di Desa Bagendang Hulu.
Halikinnor menyampaikan perkembangan upaya pembangunan jalan tembus dari Jalan Jenderal Sudirman Km 62 Desa Pondok Damar menuju Pelabuhan Bagendang Desa Bagendang Hulu.
Area atau kawasan yang digunakan untuk pembangunan jalan tembus tersebut melintasi area perusahaan, sehingga untuk pembangunannya perlu mendapat izin dari perusahaan terkait. Sedangkan, saat ini masih ada satu perusahaan yang belum sepenuhnya memberikan persetujuan, yakni PT Hamparan Masawit Bangun Persada.
“Mereka setuju asalkan tidak melewati area mereka, inilah yang masih kami koordinasikan supaya perusahaan memberikan persetujuan. Sebab, manfaat jalan itu sangat besar,” terangnya.
Ia menambahkan, keberadaan jalan tembus tersebut sudah lama diidam-idamkan masyarakat maupun pemerintah daerah. Karena dapat menghemat waktu dan jarak tempuh serta agar kendaraan angkutan berat tidak lagi melintas di dalam kota, sehingga infrastruktur jalan bisa lebih awet dan lalu lintas kendaraan dalam kota lebih aman.
Sementara, saat ini masyarakat Desa Pondok Damar yang ingin berurusan ke kantor Kecamatan Mentaya Hilir Utara harus mengambil rute memutar melalui Kota Sampit lalu Jalan HM Arsyad dengan jarak tempuh sekitar 70 kilometer, sedangkan jika jalan tembus tersebut dibuka maka dapat memangkas jarak tempuh hingga 20 kilometer.
Baca juga: Pembangunan pabrik penggilingan padi berskala besar di Kotim dimulai
Baca juga: Polres Kotim siagakan 150 personel untuk pengamanan Lebaran
Baca juga: Belum ada tambahan penerbangan di Bandara Haji Asan Sampit jelang Lebaran 2024