Sampit (ANTARA) - Menjelang Hari Raya Idul Fitri 2024 Bandara Haji Asan Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah belum atau tidak menyediakan penerbangan tambahan atau extra flight untuk mengantisipasi arus mudik Lebaran.
"Jadwal penerbangan masih sama seperti biasa, karena kami tergantung usulan dari pihak maskapai dan saat ini dari pihak maskapai tidak ada mengusulkan extra flight," kata Kepala Bandara Haji Asan Sampit, Darinto di Sampit, Rabu.
Dikatakan, hingga kini pihak bandara belum menerima usulan penambahan slot jadwal penerbangan dari pihak maskapai. Adapun, jumlah maskapai yang saat ini beroperasi di bandara satu-satunya di Kotim tersebut ada dua, yakni Nam Air dan Wings Air. Hal itu dikarenakan keterbatasan pihak maskapai untuk melakukan penerbangan tambahan.
Darinto pun mengakui bahwa ketiadaan penambahan penerbangan itu berimbas pada harga tiket yang tergolong mahal, sehingga kebanyakan pemudik memilih untuk menggunakan transportasi jalur laut atau melalui bandara di daerah lain. Di mana kisaran harga tiket pesawat dari Bandara Haji Asan Sampit tujuan Surabaya saat ini Rp2.292.800 hingga Rp2.387.680, sedangkan tujuan Jakarta berkisar Rp1.465.000 hingga Rp1.540.000.
"Penyebab lainnya, sejak pandemi COVID-19 jumlah penumpang pesawat pada menjelang Lebaran tidak mengalami peningkatan signifikan, tahun ini pun diperkirakan demikian," beber dia.
Untuk pesawat dari Nam Air memiliki kapasitas 120 penumpang dan biasanya terisi penuh. Sedangkan, untuk Wings Air kapasitas maksimalnya 72 penumpang, tetapi sering tidak terisi penuh.
Darinto sebenarnya menyayangkan kondisi tersebut, karena menurutnya Bandara Haji Asan Sampit memiliki potensi yang besar. Terlebih, Kotim merupakan kabupaten dengan jumlah penduduk terbanyak di Kalimantan Tengah.
Baca juga: KSOP perkirakan 40 persen pemudik sudah bertolak dari Pelabuhan Sampit
Namun, pihak bandara pun tidak memiliki kewenangan untuk mengatur maskapai. Sebab, tentu pihak maskapai juga punya pertimbangan dalam menentukan harga tiket maupun jadwal penerbangan.
Kendati diprediksi tidak ada lonjakan penumpang, Bandara Haji Asan Sampit tetap membuka posko dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah, melibatkan otoritas bandara, TNI, dan Kepolisian.
"Sebenarnya Sampit tidak masuk posko Dirjen Perhubungan Udara yang ada posko itu di Pangkalan Bun. Namun kita tetap mengantisipasi sehingga mengadakan posko sendiri," ungkapnya.
Posko angkutan udara Lebaran Bandara H Asan Sampit berlaku selama 16 hari, mulai 3 April hingga 18 April 2024. Posko ini bertujuan untuk memberikan kenyamanan, keamanan, dan kelancaran bagi para pemudik yang menggunakan jalur transportasi udara.
Baca juga: Aktivitas jual beli emas di Sampit meningkat
Baca juga: Pengamanan di Pelabuhan Sampit selama arus mudik lebaran terus ditingkatkan
Baca juga: Pemkab Kotim gelontorkan Rp1,8 miliar untuk beasiswa Gerbang Mentaya 2024
Berita Terkait
Oknum anggota Polresta Palangka Raya dijerat hukuman mati
Senin, 16 Desember 2024 17:14 Wib
Tarif PNBP permohonan paspor naik per 17 Desember 2024
Senin, 16 Desember 2024 17:07 Wib
Pemerintah diminta tingkatkan pelatihan keterampilan kerja generasi muda
Senin, 16 Desember 2024 14:26 Wib
Legislator ajak masyarakat optimalkan media sosial untuk perekonomian
Senin, 16 Desember 2024 14:19 Wib
Dewan apresiasi prestasi juara III kafilah Palangka Raya di MTQH XXXII
Senin, 16 Desember 2024 13:15 Wib
Jelang akhir tahun, pemerintah diminta maksimalkan kinerja
Senin, 16 Desember 2024 13:15 Wib
DPRD minta Pemkot Palangka Raya pertahankan kualitas pelayanan publik
Senin, 16 Desember 2024 13:10 Wib
PLN siapkan infrastruktur kelistrikan di Desa Bentuk Jaya dukung program Lumbung Pangan Nasional
Minggu, 15 Desember 2024 18:58 Wib