Pemkab Gumas perkuat monev ke sekolah tingkatkan disiplin guru

id pemkab gumas, wabup efrensia lp umbing, guru gumas, pendidikan, kuala kurun, gunung mas

Pemkab Gumas perkuat monev ke sekolah tingkatkan disiplin guru

Wakil Bupati Gunung Mas Efrensia LP Umbing. (ANTARA/HO-Diskominfosantik Gunung Mas)

Kuala Kurun (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah, melalui perangkat daerah terkait terus berupaya meningkatkan kedisiplinan serta kompetensi para guru demi peningkatan kualitas pendidikan.
 
Wakil Bupati Gunung Mas Efrensia LP Umbing saat rapat paripurna di Kuala Kurun, Senin, mengatakan untuk meningkatkan kedisiplinan guru maka pemkab memperketat monitoring dan evaluasi (monev) ke sekolah-sekolah.
 
“Monitoring dan evaluasi ke sekolah-sekolah dilakukan melalui sosialisasi maupun inspeksi mendadak terkait kehadiran guru di sekolah,” sambungnya.

Baca juga: Pemkab Gunung Mas tangani kerusakan bangunan sekolah secara bertahap
 
Sedangkan pengembangan kompetensi guru dilakukan dengan keikutsertaan dalam Program Profesi Guru (PPG), pelatihan matematika metode Gampang Asyik dan Menyenangkan (Gasing), serta guru penggerak.
 
Setiap bulan, tutur dia, dilaksanakan Project Management Office (PMO) pada setiap sekolah penggerak melalui zoom meeting, dan pengimbasan kepada sekolah-sekolah dalam rangka peningkatan kualitas proses belajar mengajar kepada sekolah sekitar oleh sekolah penggerak.
 
Kompetensi guru dari Gunung Mas saat ini sudah semakin membaik. Bahkan pada 2023 ada kurang lebih 10 guru dari Gunung Mas yang sudah dikirim untuk membantu mengajar metode pelatihan gasing di seluruh Indonesia, baik itu di Papua, Maluku, Sulawesi, Riau, Bali, dan lainnya.
 
Lebih lanjut, Pemkab Gunung Mas melalui Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan, dengan mengedepankan guru-guru yang profesional yang nyaman dalam bekerja.
 
Demi kenyamanan guru dalam bekerja, maka pada tahun 2024 dan 2025, beberapa program rehabilitasi dan bangun baru rumah dinas guru menjadi salah satu prioritas.
 
“Dengan kenyamanan tempat tinggal diharap bisa menjadi penyemangat guru dalam bekerja. Tentunya ini memerlukan anggaran besar, sehingga dilaksanakan secara bertahap,” kata Efrensia.