Palangka Raya (ANTARA) -
Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran beserta jajaran meninjau pengembangan kawasan Bundaran Besar Kota Palangka Raya, Selasa sore (13/8).
Saat ini Pemprov Kalteng terus memacu pengembangan kawasan Bundaran Besar agar semakin optimal sebagai ruang publik maupun ikon bagi masyarakat dan daerah.
"Ibarat organ tubuh, Kota Palangka Raya adalah jantungnya Kalteng, jadi harus sehat, harus kita tata," kata Sugianto Sabran.
Adapun salah satu penataan sekaligus pengembangan Palangka Raya yang dilakukan Pemprov Kalteng, adalah pembangunan serta pengembangan kawasan Bundaran Besar tersebut.
Bundaran Besar berarsitektur Talawang di Palangka Raya ini menjadi simbol semangat sekaligus kekuatan bagi provinsi setempat.
Terbukti sejak selesai dibangun, kawasan Bundaran Besar senantiasa dipadati masyarakat, terutama pada sore hingga malam hari, baik dari dalam kota maupun luar kota bahkan provinsi lain. Saat ini pembangunan berlanjut untuk kawasan sekitarnya, yakni pengembangan ruang terbuka hijau (RTH).
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kalteng Shalahudin menjelaskan, pembangunan RTH di kawasan Bundaran Besar terbagi menjadi dua tahap.
"Tahap pertama menyelesaikan konstruksi dan jembatan penyeberangan orang pada 2024," jelasnya.
Kemudian tahapan kedua adalah pembuatan interior-interior serta lainnya yang diperlukan. Tahap kedua ini rencananya dilaksanakan pada 2025 dan diperkirakan selesai pada pertengahan tahun.
"Bundaran Besar ini secara keseluruhan sudah selesai untuk konstruksinya, tinggal penataan dan penambahan taman," tuturnya.
Adapun ikon berarsitektur Talawang di Bundaran Besar ini dengan ketinggian sekitar 45 meter, memiliki akses untuk naik ke atas. Hanya saja saat ini belum dibuka untuk publik.
Shalahudin menyampaikan, akses ke atas bundaran masih diatur regulasinya oleh pemprov hingga nantinya rampung dan bisa dibuka untuk publik.