Tanda-tanda tersembunyi pada seseorang yang mengalami sindrom metabolik

id sindrom metabolik,sakit kepala,risiko penyakit jantung, stroke ,diabetes tipe 2

Tanda-tanda tersembunyi pada seseorang yang mengalami sindrom metabolik

Ilustrasi seseorang mengalami sakit kepala (ANTARA/Pexels/David Garrison)

Jakarta (ANTARA) -

Sindrom metabolik adalah sekelompok kondisi yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke dan diabetes tipe 2.

Dua penyakit ini bisa diketahui jika melakukan tes darah rutin, namun penyakit metabolik sebenarnya sudah menunjukkan gejala tersembunyi yang mungkin jarang diperhatikan.

1. Haus yang berlebihan

Ditulis laman Eating Well, Minggu (1/9), ahli gizi terdaftar Kery Conlon mengatakan rasa haus yang berlebihan dan kebutuhan buang air kecil yang meningkat adalah tanda peringatan dini bahwa gula darah mungkin berada di atas kisaran normal.

"Salah satu kriteria sindrom metabolik adalah gula darah tinggi pada atau di atas 100 mg/dL, yang dapat mengindikasikan resistensi insulin," kata Kerry.

Baca juga: Obati ISPA hingga lawan sindrom metabolik dengan madu

2. Selalu merasa lelah

Ada banyak alasan seseorang merasa lelah seperti kurang tidur, mengonsumsi makanan yang tidak seimbang, stres, tetapi jika Anda sering merasa lelah, itu bisa jadi merupakan gejala gula darah tinggi.

"Kadar gula darah tinggi menandakan bahwa regulasi energi tubuh Anda perlu diperhatikan,” jelas Andrea Hinojosa, MS, RDN , pendiri Honest Health & Wellness.

3. Perubahan pada kulit

Jika ada perubahan besar pada kulit, itu bisa jadi merupakan tanda tersembunyi sindrom metabolik. Kutil kulit adalah pertumbuhan kecil yang tidak berbahaya yang disebut akrokordon. Meskipun kutil kulit dapat berkembang sebagai akibat dari penuaan dan penyebab lain yang tidak diketahui, kutil kulit juga terkait dengan diabetes dan resistensi insulin.

Tanda lain dari sindrom metabolik adalah bercak-bercak kulit yang gelap dan lembut yang disebut akantosis nigrikans. Bercak-bercak ini sering kali berkembang di bagian belakang leher, ketiak, dan selangkangan.

Baca juga: Diet rendah karbohidrat diutamakan untuk yang mengalami sindrom metabolik

4. Kesemutan dan mati rasa di kaki

Jika kaki terasa nyeri, rasa terbakar, kesemutan, dan mati rasa pada kaki, Anda mungkin mengalami sindrom metabolik.

"Resistensi insulin, tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, dan kadar kolesterol abnormal dapat merusak saraf dan pembuluh darah di ekstremitas bawah, yang menyebabkan neuropati perifer dan penyakit pembuluh darah," kata dokter podiatri Adam Hotchkiss, DPM .

5. Sering sakit kepala

Ada banyak penyebab sakit kepala yakni dehidrasi, stres, penggunaan layar secara berlebihan. Namun, mungkin mengejutkan mengetahui bahwa sakit kepala parah dan migrain dikaitkan dengan hipertensi, menurut penelitian.

Kedua kondisi tersebut mungkin memiliki penyebab dasar yang sama, itulah sebabnya keduanya dapat terjadi bersamaan. Namun, biasanya hipertensi tidak menyebabkan sakit kepala kecuali tekanan darah menjadi sangat tinggi.

Baca juga: Wah! Ternyata Alpukat Bantu Lawan Sindrom Metabolik

Untuk mencegahnya datangi pusat layanan kesehatan dan minta pemeriksaan darah rutin, mengukur tekanan darah dan mengukur lingkar pinggang.

"Melakukan pemeriksaan laboratorium secara teratur memungkinkan Anda memantau kadar Anda sehingga Anda dapat mengambil tindakan sebelum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” kata Rhyan Geiger, RDN , seorang ahli diet yang berkantor di Phoenix.

Mengubah pola hidup yang sehat juga dapat memberikan manfaat untuk mencegah penyakit metabolik seperti diet Mediterania, meningkatkan serat, bergerak secara teratur, dan kelola stres.

Baca juga: Jangan abaikan sakit kepala yang berlangsung lama disertai demam

Baca juga: Mengenal pneumonia dan cara pencegahannya