Moskow (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mendesak Israel untuk meninggalkan "metode teroris" dalam menyelesaikan masalah politik.
Hal itu disampaikan Lavrov saat mengomentari pembunuhan Hassan Nasrallah, pemimpin kelompok bersenjata Hizbullah di Lebanon .
Dalam konferensi pers di New York pada Sabtu (28/9), Lavrov mengatakan dia mendapat kesan bahwa Israel berusaha memprovokasi Iran dan Hizbullah untuk menarik keterlibatan AS dalam konflik di Timur Tengah.
Diplomat Rusia itu menilai pembunuhan Nasrallah bukan upaya provokatif pertama yang dilakukan Israel.
Pada Juli, Ismail Haniyeh, petinggi kelompok perlawanan Palestina Hamas, terbunuh di Teheran ketika berada di ibu kota Iran itu untuk menghadiri pemakaman Presiden Ebrahim Raisi. Sebelumnya, Israel menyerang misi diplomatik Iran di Damaskus, Suriah.
"Tampaknya Israel ingin menciptakan alasan bagi AS untuk terlibat dalam perang ini," kata Lavrov, seraya menambahkan bahwa Israel telah memprovokasi Iran dan Hizbullah.
"Dalam situasi seperti ini, kepemimpinan Iran bersikap sangat bertanggung jawab," katanya.
Lavrov mengatakan pertumpahan darah harus dihentikan. Dia menilai Israel tidak memiliki rencana perdamaian apa pun, termasuk mematuhi resolusi Dewan Keamanan PBB.
Dia menyamakan tindakan Israel dengan Ukraina yang memprovokasi keterlibatan langsung NATO dalam perang melawan Rusia.
Sumber: Anadolu
Berita Terkait
Serangan rudal dari Iran rusak 100 rumah di Tel Aviv
Kamis, 3 Oktober 2024 8:44 Wib
Yaman luncurkan serangan drone ke Tel Aviv
Rabu, 2 Oktober 2024 11:15 Wib
Paus : Pemboman Israel di Gaza dan Lebanon 'tidak bermoral'
Senin, 30 September 2024 13:04 Wib
Belanda desak Israel untuk segera lakukan gencatan senjata di Gaza
Rabu, 21 Agustus 2024 10:48 Wib
Benarkah Perdana Menteri Israel sebut Indonesia negara miskin dan gila agama? Ini faktanya
Rabu, 7 Agustus 2024 14:54 Wib
Pemukim ilegal Israel serbu Masjid Al-Aqsa
Senin, 5 Agustus 2024 7:41 Wib
Serangan Israel ke sekolah di Gaza tewaskan warga Palestina
Senin, 5 Agustus 2024 7:20 Wib
Serangan Israel di Khan Younis sebabkan sedikitnya 70 orang tewas
Selasa, 23 Juli 2024 9:13 Wib