Kepengurusan baru Apdesi Kotim dibentuk

id Kepengurusan baru Apdesi Kotim dibentuk, kalteng, Sampit, kotim, Kotawaringin Timur

Kepengurusan baru Apdesi Kotim dibentuk

Pelantikan pengurus baru Apdesi Kotim hasil Muscab I yang dipimpin oleh Sekretaris DPD Apdesi Kalteng Aswin Nur di Aquarius Boutique Hotel Sampit, Kamis (31/10/2024). ANTARA/Devita Maulina.

Sampit (ANTARA) - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah menggelar musyawarah cabang (Muscab) I dalam menentukan kepengurusan baru Apdesi Kotim periode 2024-2029.

“Kami pemerintah daerah berharap siapapun yang mendapatkan amanah dari musyawarah hari ini, semoga tetap dapat melanjutkan sinergi atau kerja sama yang telah dibangun bersama pemerintah daerah selama ini,” kata Asisten I Setda Kotim Rihel di Sampit, Kamis.

Hal itu disampaikan Rihel yang mewakili Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Kotim Shalahuddin untuk membuka Muscab I Apdesi Kotim yang dilaksanakan di Aquarius Boutique Hotel Sampit, Jalan Jenderal Sudirman.

Ia menyebutkan, Pemkab Kotim selama ini sangat terbantu dengan keberadaan Apdesi dalam meningkatkan harkat dan martabat aparatur desa serta masyarakat untuk mewujudkan desa yang maju, sejahtera, adil, profesional, dan demokratis.

Hal ini selaras dengan tujuan daerah, khususnya dalam mencapai desa mandiri. Apdesi berperan sebagai sarana komunikasi, fasilitasi, mediasi, advokasi, dan perjuangan bagi pemerintah desa dan masyarakat.

Apdesi juga menjadi wadah kepala desa untuk menyatukan persepsi dan berbagi informasi dalam kegiatan pemerintahan, pembangunan, dan sosial ekonomi di desa.

Selain itu, Apdesi juga berfungsi sebagai mitra pemerintah dan lembaga non-pemerintah, memfasilitasi hubungan antara desa dan pemerintah kabupaten.

“Peran kepala desa sangat penting sebagai ujung tombak pembangunan. Desa yang maju dan mandiri akan mendorong terwujudnya Kotim yang maju dan sejahtera,” ucapnya.

Rihel juga berpesan, bahwa siapapun kepengurusan yang terpilih agar tetap menjaga solidaritas dan kekompakan dalam organisasi. Jangan membuat kelompok atau kubu masing-masing yang dapat menjadi kendala dalam menjalankan organisasi kedepannya.

Baca juga: DPRD Kotim harap Apdesi lebih optimal kawal pembangunan desa

Terutama kepada para pengurus agar tidak bersikap angkuh terhadap anggotanya, karena jabatan sebagai pengurus merupakan amanah yang diemban dengan disertai tanggung jawab.

“Pengurus jangan merasa paling hebat, justru harus bisa melayani teman-temannya baik kepala desa maupun aparatur desa, harus siap berkorban waktu, tenaga dan lainnya demi organisasi ini,” pungkasnya.

Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Apdesi Kotim sekaligus Sekretaris DPD Apdesi Kalteng Aswin Nur menuturkan, pelaksanaan Muscab ini bukan hanya untuk menentukan pemimpin tetapi agar organisasi itu kedepannya bisa berjalan lebih optimal.

Terlebih, ia mendengar ada beberapa kepala desa di Kotim yang tersandung masalah hukum. Dalam hal ini, Apdesi diharapkan bisa membantu para kepala desa tersebut dalam melalui proses hukum, paling tidak untuk meringankan sanksi yang diterima.

Disamping itu, pembinaan atau sosialisasi tentang hal-hal yang bisa membawa kepala desa berurusan dengan hukum perlu ditingkatkan agar kedepannya tidak ada lagi kepala desa yang mengalami masalah serupa.

“Apdesi merupakan salah satu organisasi besar dengan Kotim dengan 168 desanya, Apdesi tempat persatuan kita, jadi harapan kami kedepannya tidak ada lagi kepala desa yang bermasalah,” ujarnya.

Aswin pun bersyukur Muscab perdana Apdesi Kotim bisa dilaksanakan dan berharap siapapun yang terpilih memimpin bisa menjalankan tugas dan fungsi dengan sebaik-baiknya.

Tak lupa ia juga berterima kasih kepada Rusdiansyah sebagai ketua sebelumnya sekaligus ketua pertama yang memimpin Apdesi Kotim atas jasa dan pengabdiannya untuk organisasi itu. Apalagi, Rusdiansyah turut andil dalam memperjuangkan terbentuknya Apdesi Kotim.

Adadun, dengan adanya pimpinan definitif juga komunikasi dan koordinasi Apdesi tingkat kabupaten dan provinsi bisa lebih lancar. Aswin menyatakan DPD Apdesi Kalteng berkoordinasi dengan Apdesi kabupaten dan membantu jika ada kepala desa yang tertimpa masalah.

Baca juga: Fraksi Golkar minta Pemkab Kotim perbaiki kinerja anggaran

“Karena saya juga pernah menjadi kepala desa dan sebagai kepala desa tentunya juga ingin hidup tenang dan damai. Maka dari itu, mari kita menjaga organisasi ini dengan baik dan saling membantu antar sesama kepala desa,” tandasnya.

Di sisi lain, Ketua DPD Apdesi Kalteng diwakili anggota pengurus Yusuf Roni menyebut Muscab I Apdesi Kotim merupakan momentum yang bersejarah karena baru pertama kali dilaksanakan sejak berakhirnya masa kepemimpinan pengurus pertama.

Apdesi Kotim resmi dibentuk sekitar tahun 2014-2015, kemudian setelah dua periode masa kepemimpinan pengurus pertama berakhir posisi tersebut diisi oleh Plt selama dua tahun meliputi tiga kali perpanjangan.

“Kami tidak tau kendala di lapangan apa sehingga Muscab Apdesi Kotim selalu tertunda. Hasil pleno Apdesi Kalteng kami beri waktu satu bulan untuk perpanjangan Plt yang ketiga kalinya dan hari ini hari terakhir Plt menjabat bertepatan dengan pelaksanaan Muscab,” terangnya.

Meski tertunda cukup lama, ia bersyukur Muscab I Apdesi Kotim bisa terlaksana, karena kegiatan ini merupakan bagian dari aturan organisasi agar organisasi tersebut tetap sehat dan sebagaimana mestinya.

“Bagi pemimpin yang terpilih kami ucapkan selamat dan semoga dapat menakhodai Apdesi Kotim agar ke depan bisa berjalan On The Track,” ucapnya.

Ketua Panitia Muscab I Apdesi Kotim Nur Firmansyah menyampaikan ada dua pilihan metode muscab yang ditawarkan oleh DPD Kalteng dalam menentukan pengurus baru Apdesi Kotim, yakni secara musyawarah dan pemungutan suara atau voting.

Namun, berdasarkan kesepakatan bersama metode yang dipilih adalah voting. Muscab I Apdesi Kotim melibatkan 17 Dewan Pimpinan Kecamatan (DPK), sehingga jumlah suara ada 17 ditambah satu suara dari DPD Apdesi Kalteng.

Terdapat empat kandidat yang mengajukan diri sebagai Ketua Apdesi Kotim, namun satu orang memutuskan mengundurkan diri karena masalah kesehatan, sehingga voting dilaksanakan untuk tiga kandidat.

Ketiga kandidat tersebut ialah, Kepala Desa Sebabi Kecamatan Telawang Dematius, Kepala Desa Jemaras Kecamatan Cempaga Suheru dan Kepala Desa Regei Lestari Kecamatan Teluk Sampit Safrudin.

Hasil voting Dematius meraih suara terbanyak yakni 10 suara dan terpilih sebagai Ketua Apdesi Kotim, sedangkan Safrudin 5 suara dan Suheru 3 suara. Pengurus baru Apdesi Kotim dilantik pada hari yang sama oleh Sekretaris DPD Apdesi Kalteng Aswin Nur.

Baca juga: Legislator Kotim sarankan kades perkuat komunikasi dengan warga

Baca juga: Dukung pelestarian, pengusaha di Kotim ini tebar ratusan ribu benih ikan

Baca juga: Banggar soroti banyaknya usulan penambahan anggaran pada perubahan APBD Kotim