Sampit (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah meminta masyarakat kembali membaur sehubungan dengan telah selesainya tahapan pemungutan suara pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024.
“Saya mengingatkan kepada seluruh masyarakat supaya tetap menjaga kondusivitas pasca pelaksanaan pilkada, sehingga wilayah ini tetap aman dan terkendali,” kata Anggota DPRD Kotim Eddy Mashamy di Sampit, Jumat.
Tak bisa dipungkiri dalam penyelenggaraan Pilkada 2024, baik itu pemilihan gubernur wakil gubernur Kalimantan Tengah maupun bupati dan wakil bupati Kotawaringin Timur, membuat terbentuk kubu-kubu pendukung sesuai pilihan masing-masing.
Meskipun, perbedaan kubu pendukung ini tidak sampai menyebabkan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), namun dengan berakhirnya Pilkada masyarakat diharap bisa kembali membaur dan tidak lagi dibedakan berdasarkan kubu pendukung itu.
Disamping itu, Eddy Mashamy meminta masyarakat untuk menerima hasil Pilkada siapapun kepala daerah yang terpilih. Karena artinya itulah pilihan mayoritas masyarakat berdasarkan proses pemungutan suara.
“Apapun hasil dari perhitungan KPU nantinya itulah yang harus kita hormati. Pilihan boleh berbeda tetapi kita semua tetap rukun dan bersatu,” ucapnya.
Baca juga: Bupati Kotim harap kenaikan gaji guru tingkatkan kualitas pendidikan
Ia mengingatkan, bahwa pada dasarnya tujuan masyarakat dalam memilih pemimpin sama, yaitu agar melalui Pilkada ini menghasilkan pemimpin terbaik dan amanah yang bisa membangun Kotim maupun Kalimantan Tengah dalam lima tahun ke depan.
“Saya berharap agar seluruh masyarakat semua bisa kembali tanpa adanya perbedaan-perbedaan setelah pelaksanaan Pilkada ini. Seluruh elemen masyarakat saling bergandengan tangan membantu bahu-membahu membangun daerah,” ucapnya.
Sehubungan dengan proses rekapitulasi suara masih berjalan, Eddy juga meminta seluruh elemen masyarakat agar bersabar menunggu pengumuman dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan selama masa ini pula masyarakat diminta untuk turut menjaga situasi kondusif daerah.
Masyarakat diimbau tidak mudah tergiring isu-isu negatif atau hoaks, khususnya terkait proses pemungutan suara, demi menghindari terjadinya pecahnya kerukunan masyarakat.
Apabila mendapat informasi berkaitan dengan pelanggaran Pilkada, masyarakat diharap bisa melakukan kroscek dengan mengkonfirmasi informasi itu ke pihak terkait, baik itu KPU Kotim maupun Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kotim.
“Saring sebelum sharing. Saring atau kroscek dulu informasi yang didapat sebelum membagikan kepada orang lain dan jangan mudah terhasut oleh isu-isu yang berpotensi memecah persatuan dan kesatuan,” demikian Eddy Mashamy.
Baca juga: DPRD Kotim soroti jumlah SD dan SMP yang tidak seimbang
Baca juga: Program bedah rumah terbukti efektif tanggulangi kemiskinan ekstrem di Kotim
Baca juga: RA Melati Sampit kenalkan pemilu sejak dini lewat simulasi pemungutan suara