Pangkalan Bun (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah segera melakukan tindakan dalam menangani maraknya aktivitas pengetap dan kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di wilayah setempat.
Kelangkaan terhadap BBM bersubsidi ini terindikasi akibat ketidakmerataan distribusinya, kata Asisten I Pemkab kobar Tengku Ali Syahbana di Pangkalan Bun, Kamis.
"Jadi, kami akan memanggil pihak SPBU untuk dimintai keterangan. Itu salah satu langkah serius pemkab dalam mengatasi kelangkaan BBM bersubsi," ucapnya.
Menurut dirinya, kelangkaan BBM tidak hanya mengganggu aktivitas masyarakat serta merugikan masyarakat yang benar-benar membutuhkan, tetapi juga mengancam kestabilan ekonomi lokal.
"Masalah kelangkaan BBM ini tidak hanya berdampak pada masyarakat umum, tetapi juga sektor bisnis yang mulai merasakan tekanan akibat terbatasnya pasokan bahan bakar," ucapnya.
Tengku Ali mengatakan perlu adanya langkah cepat dan tegas terhadap persoalan tersebut untuk mencegah dampaknya yang lebih luas terhadap perekonomian daerah.
"Krisis BBM ini juga menjadi pengingat bagi pemerintah daerah untuk memperkuat pengawasan dan perencanaan distribusi bahan bakar, BBM adalah salah satu urat nadi ekonomi, apabila distribusinya terganggu, roda perekonomian bisa terhenti," jelasnya.
Tengku Ali mengungkapkan, bahwa pemkab kobar telah melaksanakan rapat koordinasi dengan Polres Kotawaringin Barat dan Pertamina guna memastikan solusi efektif dalam menangani masalah tersebut.
"Secepat kita akan menggelar rapat khusus bersama Pertamina dan perwakilan sektor migas, untuk membahas masalah ini secara menyeluruh," ungkapnya.
Baca juga: Dukung penyebaran informasi lebih luas, Pemkab Kobar luncurkan videotron pertama
Dalam penanganan tersebut yang menjadi fokus utama adalah pada langkah-langkah penertiban distribusi BBM, serta memberikan arahan kepada para pemilik SPBU untuk memastikan pendistribusian berjalan sesuai aturan dan tidak ada penyalahgunaan.
Dia menambahkan, diharapkan dengan adanya rapat khusus tersebut itu nantinya dapat mengurai persoalan kelangkaan BBM, serta dapat mengatasi persoalan distribusi BBM bersubsidi agar lebih merata dan tepat sasaran.
"Diharapkan hasil dari rapat itu nantinya dapat menjadi solusi jangka panjang untuk mencegah permasalahan serupa di masa depan," demikian Tengku Ali.
Baca juga: Pemkab Kobar gandeng tokoh agama perkuat pembinaan masyarakat
Baca juga: Rekayasa lalu lintas demi kelancaran malam Tahun Baru di Kobar
Baca juga: Pastikan perayaan Natal berjalan aman, Kapolres Kobar cek beberapa pos pantau