Palangka Raya (ANTARA) - Legislator Kalimantan Tengah Maryani Sabran mengaku ada mendapat aspirasi dari masyarakat di Kabupaten Kotawaringin Barat, terkhusus di Kecamatan Pangkalan Lada, terkait perlunya pembangunan fasilitas sekolah SMA di Desa Kadipi Atas.
"Masyarakat di sana sudah menyiapkan lahan untuk pembangunan gedung sekolah. Jadi, usulan pembangunan fasilitas SMA ini perlu dipertimbangkan dan ditinjau oleh pemerintah provinsi melalui pihak terkait," kata Maryani di Palangka Raya, Selasa.
Anggota DPRD Kalteng itu menambahkan, permintaan serupa juga datang dari warga Desa Pasir Panjang, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat. Hal ini disebabkan, bangunan SMA 3 di Pangkalan Bun yang ada saat ini sudah tidak mampu lagi menampung siswa, bahkan gedung kelas X di SMA tersebut telah terdapat 10 kelas.
"Sementara jumlah siswa juga cukup banyak serta jarak sekolah tersebut cukup jauh dari Desa Pasir Panjang. Untuk itu kita harus mendukung aspirasi ini untuk kebaikan pendidikan kedepan," ucapnya.
Selain dari dunia pendidikan, Maryani juga mengungkapkan, bahwa warga di Kecamatan Pangkalan Lada juga meminta bantuan pembangunan destinasi wisata desa dengan berbagai fasilitasnya.
Wakil rakyat Kalteng dari daerah pemilihan III meliputi Kabupaten Kotawaringin Barat, Lamandau dan Sukamara ini menyontohkan, bantuan tersebut seperti penataan lingkungan beserta infrastruktur jalan, gazebo, kolam renang, kolam wisata dan lain-lain.
"Hal ini tentu bisa meningkatkan pendapatan warga sekitar dengan semakin banyaknya warga yang berkunjung dan berwisata di wilayah tersebut," ujarnya.
Baca juga: Freddy Ering dan Nyelong Inga Simon resmi dilantik
Politisi dari PDI Perjuangan ini juga mengungkapkan, bahwa di Kabupaten Kotawaringin Barat masuk dalam 10 kawasan konservasi pesisir dan pulau-pulau kecil yang berpotensi sebagai taman wisata perairan, yaitu Perairan Sabuai, di Kecamatan Arut Selatan dan Kecamatan Kumai. Untuk itu, warga di dua kecamatan tersebut meminta kepada pemerintah, agar adanya program penanaman mangrove di pesisir pantai.
"Penanaman mangrove ini guna menanggulangi derasnya gelombang air laut dan juga dapat menanggulangi abrasi pantai akibat derasnya gelombang air laut tersebut," demikian Maryani.
Baca juga: Peningkatan infrastruktur sangat diharapkan warga Kapuas
Baca juga: Legislator Kalteng sebut Warga Desa Sababilah minta bantuan dana pembangunan gereja
Baca juga: DPRD Kalteng matangkan rencana kerja selama tahun 2025