Sampit (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah menegaskan komitmen untuk memperjuangkan kemudahan dan peningkatan pupuk bersubsidi sesuai kebutuhan pertanian di daerah ini.
"Sudah tidak ada lagi persoalan petani tidak bisa menerima pupuk karena adanya pergantian distributor. Sudah tidak ada masalah," kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kotawaringin Timur Sepnita di Sampit, Rabu.
Pemenuhan pupuk sangat penting agar produktivitas pertanian meningkat. Untuk itu, distribusi pupuk bersubsidi yang tepat jumlah dan tepat sasaran, sangat diperlukan untuk membantu petani
Diakui Sepnita, memang ada beberapa kendala yang ditemui, khususnya terkait masalah teknis administrasi. Namun hal itu sudah dicarikan solusi dan penanganannya, bahkan pemerintah pusat sudah turun tangan sehingga bisa ditangani dengan baik.
DPKP Kotawaringin Timur juga turun ke lapangan untuk memantau penyalurannya. Hal ini untuk memastikan pupuk bersubsidi tersebut sampai kepada petani yang membutuhkan.
Setiap kelompok tani menyampaikan kebutuhan pupuk yang dituangkan dalam rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK). Usulan tersebut menjadi acuan bagi pemerintah memberikan kuota pupuk bersubsidi bagi petani Kotawaringin Timur.
Baca juga: Tertinggi dalam beberapa tahun, jumlah penduduk Kotim meningkat 11.482 jiwa
Jika masih ada kekurangan karena meningkatnya kebutuhan pupuk bersubsidi seiring bertambahnya luas tanam, DPKP Kotawaringin Timur siap memperjuangkannya. Tentunya, RDKK menjadi dasar dalam memperjuangkan tambahan kuota pupuk bersubsidi tersebut.
"Kalau ada yang kurang, terkadang itu penyebabnya karena ada nama dobel. Nah itu kan tidak memungkinkan. Tapi saya rasa dengan kuota yang tidak sesuai RDKK, juga tidak ada masalah karena biasanya ada yang tidak tanam sehingga jatah pupuknya masih bisa digeser-geser. Relokasi masih bisa kita lakukan," demikian Sepnita.
Kotawaringin Timur mendapat jatah cetak sawah 4.216 hektare yang pelaksanaannya dibiayai pemerintah pusat dalam APBN. Kegiatan ini dilaksanakan oleh kontraktor yang terpilih melalui e-katalog yang dilaksanakan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Kalimantan Tengah.
Dari jumlah tersebut, cetak sawah terluas berada di Kecamatan Teluk Sampit yang memang merupakan lumbung padi Kotawaringin Timur. Selain itu cetak sawah bantuan pemerintah ini dilaksanakan di Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Baamang dan Telaga Antang.
Sepnita menambahkan, dengan adanya program cetak sawah ini maka eksisting luas baku lahan di Kotawaringin Timur tahun ini bertambah 4.216 hektare. Berarti total lahan eksisting tahun ini mencapai 15.000 hektare lebih.
Baca juga: Bulog Kotim pastikan stok beras cukup hingga enam bulan
Baca juga: GTRA Kotim gelar sidang penetapan ratusan bidang redistribusi tanah
Baca juga: Legislator Kotim dorong ponpes di wilayah rawan buaya ajukan proposal bantuan