Bupati Kapuas prihatin tewasnya empat penambang emas

id Kapuas, kalteng, Kuala Kapuas, Bupati Kapuas, wiyatno

Bupati Kapuas prihatin tewasnya empat penambang emas

Bupati Kapuas Muhammad Wiyatno. ANTARA/All Ikhwan

Kuala Kapuas (ANTARA) - Bupati Kapuas, Kalimantan Tengah, Muhammad Wiyatno, menyampaikan rasa duka dan keprihatinannya terhadap empat orang penambang emas di Desa Marapit, Kecamatan Kapuas Tengah yang tewas tertimpa tanah longsor saat bekerja.

“Saya berharap dengan adanya program transmigrasi lokal, masyarakat yang selama ini melakukan penambangan bisa beralih menjadi petani transmigrasi lokal,” kata Bupati Wiyatno di Kuala Kapuas, Kamis.

Orang nomor satu di kabupaten setempat ini, juga berharap kejadian seperti ini tidak terulang kembali di waktu yang akan datang.

“Mudah-mudahan kita nanti akan komunikasikan dengan Pak Gubernur terkait dengan penambangan yang ada selama ini. Kita ingin mencoba untuk adanya penambangan rakyat,” harapnya.

Diketahui, sebanyak empat orang pekerja penambangan emas di Desa Marapit, Kecamatan Kapuas Tengah, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, dilaporkan tewas tertimbun tanah longsor saat melakukan pekerjaan penambangan.

Baca juga: Pembukaan Expo Kapuas Bersinar berlangsung semarak

“Benar, laporan yang kami terima kejadian terjadi pada Selasa (29/4), sekitar pukul 14:30 WIB, di Desa Marapit RT.01 Sungai Pinang Kecamatan Kapuas Tengah,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kapuas, Ahmad M. Saribi di Kuala Kapuas, Kamis.

Berdasarkan laporan yang diterima, saat kejadian warga sedang melakukan kegiatan penambangan emas di Desa Marapit RT 01 Sungai Pinang. Kegiatan dilakukan siang hari, dan kondisi saat itu sedang hujan gerimis, kemudian tiba-tiba terjadi longsor yang menimbun empat pekerja tambang.

“Evakuasi dibantu oleh warga setempat, dan korban sebanyak empat orang telah ditemukan dengan kondisi meninggal dunia,” katanya.

Empat korban yang dilaporkan telah meninggal dunia yakni Yunedi (46) warga Desa Pujon, Kecamatan Kapuas Tengah, Sarip (35) warga Sei Jangkit, Kecamatan Bataguh, Gasi (48) dan Padli (25) warga Terusan Raya, Kecamatan Bataguh.

Baca juga: Banjir di Kapuas rendam ratusan rumah warga

Baca juga: Empat penambang emas di Kapuas tertimbun longsor

Baca juga: Bupati Kapuas serahkan tugu berkode Spot Baca Buku Digital untuk Masjid Agung


Pewarta :
Uploader : Admin 2
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.