Bupati Kotim minta semua bersiap hadapi ancaman karhutla

id Pemkab Kotim, kalteng, Sampit, kotim, Kotawaringin Timur, bupati kotim, Halikinnor, karhutla

Bupati Kotim minta semua bersiap hadapi ancaman karhutla

Bupati Kotim Halikinnor saat memberikan sambutan pada acara pelantikan pejabat, Jumat (2/5/2025). ANTARA/Devita Maulina

Sampit (ANTARA) - Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah Halikinnor meminta semua pihak bersiap menghadapi potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) seiring dengan musim kemarau yang diprediksi mulai meliputi wilayah setempat pada Juli 2025.

“Berdasarkan ramalan cuaca pada Juli nanti kita sudah memasuki musim kemarau dan kita tau kalau musim kemarau maka potensi karhutla pasti meningkat, kalau itu terjadi maka kita semua akan repot, karena karhutla ini bisa menyebabkan semuanya terhambat,” kata Halikinnor di Sampit, Minggu.

Pesan ini ia sampaikan kepada seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) serta masyarakat.

Ia menjelaskan, bencana karhutla memiliki dampak luas, tidak hanya pada lingkungan tapi juga berbagai aspek kehidupan termasuk pendidikan, kesehatan, transportasi dan sosial-ekonomi.

Karhutla merupakan masalah kompleks yang memerlukan sinergi berbagai pihak. Ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga masyarakat, aparat keamanan, relawan, dan seluruh lapisan masyarakat.

Pencegahan karhutla dimulai dari masyarakat, yaitu dengan tidak membuka lahan dengan cara membakar, menjaga kebersihan lingkungan dan tidak melakukan aktivitas yang dapat memicu kebakaran.

“Peran masyarakat ini juga sangat penting dalam upaya penanggulangan karhutla, seperti melaporkan titik api, membantu pemadaman, dan menjaga lingkungan,” ujarnya.

Ia juga secara khusus menginstruksikan kepada OPD yang bergerak langsung dalam bidang penanganan karhutla agar melakukan perencanaan sejak dini.

Baca juga: DPRD Kotim dukung pemkab ambil alih Pasar Mangkikit

Terutama hal yang berkaitan dengan anggaran agar jangan sampai upaya penanggulangan karhutla terkendala kurangnya anggaran.

“Jangan sampai ada Biaya Tak Terduga (BTT) yang tidak teranggarkan. Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) harus memprioritaskan itu, sehingga ketika musibah itu datang semua sudah siap. Kita prioritaskan hal-hal yang sangat mendesak,” tegas Halikinnor.

Sebelumnya, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kotim melalui Stasiun Meteorologi Haji Asan Sampit Mulyono Leo Nardo menyampaikan bahwa musim kemarau diprakirakan mulai terjadi pada pertengahan Juni.

Masuknya musim kemarau di wilayah Kotim terjadi secara bertahap, mulai dari wilayah Selatan pada dasarian II Juni, lalu meluas ke wilayah tengah pada dasarian III Juni dan berikutnya wilayah utara pada dasarian I Juli.

Kemudian, untuk puncak musim kemarau diprakirakan terjadi pada Agustus 2025, setelah itu secara bertahap akan terjadi transisi menuju musim hujan. Ia juga menyebut bahwa musim kemarau tahun ini lebih singkat dibandingkan tahun sebelumnya.

“Patokan kami adalah tahun sebelumnya dan musim kemarau tahun ini lebih pendek dibandingkan 2024 lalu,” lanjutnya.

Mulyono melanjutkan, musim kemarau tahun ini diprediksi normal atau kondisi netral. Namun, hal itu juga menandakan tingkat kekeringan tahun ini sedikit lebih tinggi dibanding musim kemarau sebelumnya.

Musim kemarau 2024 lalu turut dipengaruhi fenomena La Nina yang ditandai dengan mendinginnya suhu permukaan laut di Samudra Pasifik, dapat meningkatkan curah hujan di beberapa wilayah, sehingga cenderung lebih basah.

"Walaupun musim kemarau tahun ini lebih pendek tetapi potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan tetap ada dan itu perlu menjadi kewaspadaan kita semua,” demikian Mulyono.

Baca juga: BKSDA Sampit observasi lokasi serangan buaya

Baca juga: Pemkab Kotim dukung upaya ODOJ mendakwahkan Al Quran hingga pelosok

Baca juga: Ratusan peserta meriahkan Fun Run 5K Wisata Nur Mentaya 2025


Pewarta :
Uploader : Admin 2
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.