Sampit (ANTARA) - Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah menegaskan komitmen siap bersinergi dengan Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) setempat dalam upaya bersama menyelamatkan dunia pendidikan dari narkoba.
"Kami siap berkolaborasi dengan BNNK Kotawaringin Timur dalam upaya bersama, khususnya terkait langkah pencegahan narkoba, khususnya di sekolah-sekolah," kata Kepala Dinas Pendidikan Kotawaringin Timur, Muhammad Irfansyah di Sampit, Senin.
Belum lama ini Irfansyah dan jajarannya melaksanakan pertemuan dengan Ketua BNNK Kotawaringin Timur AKBP Muhammad Fadli dan jajarannya. Pertemuan ini merupakan silaturahim dan perkenalan diri.
Lebih jauh, pertemuan tersebut menjadi momentum menyamakan persepsi dah komitmen untuk mencegah dan menanggulangi penyalahgunaan narkotika. Secara khusus, kali ini menyasar dunia pendidikan.
Irfansyah mengakui, narkoba merupakan salah satu ancaman besar bagi peserta didik, bahkan tenaga pendidik dan kependidikan. Peredaran dan penyalahgunaan narkoba sudah merambah secara masih tanpa memandang usia, profesi, lingkungan maupun tempat.
Baca juga: Legislator Kotim soroti kendala pencairan dana Koperasi Merah Putih
Selama ini Dinas Pendidikan bersinergi dengan satuan pendidikan, terus mengoptimalkan dukungan dalam pemberantasan narkoba di dunia pendidikan, khususnya dengan mengedepankan pencegahan. Upaya ini harus dilakukan secara terus menerus.
Dinas Pendidikan menyambut positif kehadiran BNNK di Kabupaten Kotawaringin Timur. Ini diharapkan bisa lebih mengoptimalkan upaya bersama dalam mencegah dan menanggulangi penyalahgunaan narkoba.
Dinas Pendidikan siap bersinergi menjalankan program bersama BNNK, khususnya dalam hal pencegahan. Seluruh satuan pendidikan di daerah ini diharapkan juga mendukung langkah bersama ini agar membuahkan hasil.
"Disdik Kotim siap berkolaborasi dengan BNNK, khususnya dalam upaya pencegahan narkotika di lingkungan dunia pendidikan, khususnya di sekolah-sekolah," demikian Irfansyah.
Baca juga: DPRD Kotim prihatin PAD sektor pariwisata belum optimal
Baca juga: DPRD Kotim dorong pemanfaatan perdagangan karbon untuk tambah PAD
Baca juga: Disbudpar Kotim promosikan Museum Kayu lewat komunitas olahraga
