Budaya dan teknologi dikolaborasikan melalui platform "Budaya Go" oleh pemerintah

id Budaya Go,Budaya dan teknologi,pemerintah,Kalteng

Budaya dan teknologi dikolaborasikan melalui platform "Budaya Go" oleh pemerintah

Sejumlah penari membawakan tari Kabasaran dari Minahasa, Sulawesi Utara saat Bogor Street Festival Cap Go Meh 2025 di Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (12/2/2025). Festival budaya tahunan Kota Bogor yang digelar dengan kesenian berbagai daerah dan mancanegara tersebut diharapkan tidak hanya menjadi perayaan budaya tetapi juga mempererat persatuan serta meningkatkan citra Kota Bogor sebagai kota yang inklusif dan penuh keberagaman. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/nym. (ANTARA FOTO/ARIF FIRMANSYAH)

Jakarta (ANTARA) - Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon mengatakan pemerintah menghadirkan berbagai upaya dalam memajukan budaya, salah satunya melalui program kompetisi platform "Budaya Go".

"Budaya Go yaitu kompetisi inovasi digital budaya Indonesia sebagai wadah kolaboratif antara pelaku budaya dan pergiat digital untuk melahirkan solusi inovatif, aplikatif, dan berkelanjutan bagi pemajuan kebudayaan," kata Menbud dalam sambutan daring yang disimak dari Jakarta, Kamis.

Budaya Go merupakan platform kompetisi yang mendorong ruang inovasi dan kolaborasi, dengan menghubungkan kekayaan budaya Indonesia dengan ekosistem digital.

Ia meyakini bahwa inovasi digital mampu membuka ruang baru bagi pelaku budaya untuk terus berkarya, terus berkolaborasi, menghadirkan kembali nilai-nilai budaya dengan cara yang lebih modern, interaktif serta mudah diakses masyarakat luas.

Selain itu, dalam upaya membuka ruang untuk menciptakan ekonomi budaya, industri budaya yang berkelanjutan, ia yakin "Budaya Go" dapat memantik ekosistem budaya digital yang lebih kuat dan berdampak.

Sementara itu, Direktur Jenderal Direktur Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan dan Pembinaan Kebudayaan, Kementerian Kebudayaan, Ahmad Mahendra mengatakan bahwa kompetisi ini merupakan salah satu upaya menggabungkan budaya dan digitalisasi sehingga dapat menyasar generasi muda yang lekat dengan teknologi.

"Ini adalah bagaimana Kementerian Kebudayaan membangun ekosistem budaya digital, karena kita harus memahami warisan budaya kita untuk relevan dengan masa kini dan masa depan," katanya.

Kompetisi yang menyasar mahasiswa dan profesional ini menargetkan peserta dari seluruh wilayah Indonesia dengan target peserta kurang lebih 300 karya dengan hadiah senilai kurang lebih Rp450 juta.

Sementara soal syarat, ia berharap para peserta memahami mengenai teknologi dan warisan budaya negeri, syarat lain dapat diakses melalui budaya.go.id. Lewat gelaran ini juga diharapkan mampu menghadirkan intellectual property (IP) anyar yang berkaitan dengan budaya Indonesia. Pendaftaran dibuka pada Oktober hingga Desember 2025.

Melalui pendekatan digital diharapkan mampu menghadirkan kebudayaan nasional yang lebih kuat dan relevan sehingga berdampak pada masyarakat.



Pewarta :
Editor : Admin Portal
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.