Sampit (ANTARA) - Fraksi Golkar DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah mengingatkan pentingnya pelaksanaan program pemulihan ekonomi sembari menangani pandemi COVID-19.
"Banyak sekali keluhan dan aspirasi masyarakat yang masuk ke Fraksi Golkar terkait aksi nyata dalam sektor pemulihan ekonomi yang perlu dilakukan oleh pemerintah daerah," kata juru bicara Fraksi Gorkar, Mariani di Sampit, Kamis.
Fraksi Golkar mengingatkan, paling tidak ada tiga hal yang perlu dilakukan di tengah pandemi COVID-19 ini, yaitu program pencegahan, penangangan kesehatan bagi mereka yang terpapar dan pemulihan ekonomi masyarakat, termasuk pasca penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM.
Khusus penanganan pemulihan ekonomi masyarakat tidak hanya dalam pemberian bantuan sosial, namun yang lebih penting adalah bagaimana masyarakat dapat berdaya secara ekonomi pasca pengetatan.
Fraksi Golkar mendorong pemerintah kabupaten menyusun rencana jangka pendek yang tepat guna akselerasi pemulihan ekonomi. Hal itu dapat diawali dengan mengundang para pelaku usaha guna menjajaki kondisi dan aspirasi pelaku usaha, terutama pelaku usaha mikro, kecil dan menengah atau UMKM.
Baca juga: DPRD Kotim dukung tujuh program prioritas pembangunan 2022
Berdasarkan masukan-masukan tersebut dapat melakukan kebijakan yang berbasis data dan aspiratif guna mengambil mengambil jalan terbaik.
Hal lain yang perlu menjadi perhatian pemerintah daerah yaitu terkait digitalisasi ekonomi, terutama antisipasi pemulihan ekonomi jangka pendek di era pandemi yang perlu dilakukan.
Fraksi Golkar menilai, terbukti dari data di masa pandemi ini, hanya bisnis yang berbasis teknologi yang bisa bertahan. Untuk itu infrastruktur digital dan literasi digital dalam sektor bisnis dan usaha perlu dilakukan guna menggerakkan ekonomi, khususnya di sektor usaha mikro, kecil dan menengah.
"Kita semua berharap penanganan COVID-19 bisa dilakukan secara maksimal dan pemulihan ekonomi juga diharapkan tetap berjalan. Keduanya sama-sama penting bagi masyarakat. Untuk itu perlu perencanaan yang baik dan tepat," demikian Mariani.
Baca juga: Jumlah pasien COVID-19 wafat di Kotim terus bertambah
"Banyak sekali keluhan dan aspirasi masyarakat yang masuk ke Fraksi Golkar terkait aksi nyata dalam sektor pemulihan ekonomi yang perlu dilakukan oleh pemerintah daerah," kata juru bicara Fraksi Gorkar, Mariani di Sampit, Kamis.
Fraksi Golkar mengingatkan, paling tidak ada tiga hal yang perlu dilakukan di tengah pandemi COVID-19 ini, yaitu program pencegahan, penangangan kesehatan bagi mereka yang terpapar dan pemulihan ekonomi masyarakat, termasuk pasca penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM.
Khusus penanganan pemulihan ekonomi masyarakat tidak hanya dalam pemberian bantuan sosial, namun yang lebih penting adalah bagaimana masyarakat dapat berdaya secara ekonomi pasca pengetatan.
Fraksi Golkar mendorong pemerintah kabupaten menyusun rencana jangka pendek yang tepat guna akselerasi pemulihan ekonomi. Hal itu dapat diawali dengan mengundang para pelaku usaha guna menjajaki kondisi dan aspirasi pelaku usaha, terutama pelaku usaha mikro, kecil dan menengah atau UMKM.
Baca juga: DPRD Kotim dukung tujuh program prioritas pembangunan 2022
Berdasarkan masukan-masukan tersebut dapat melakukan kebijakan yang berbasis data dan aspiratif guna mengambil mengambil jalan terbaik.
Hal lain yang perlu menjadi perhatian pemerintah daerah yaitu terkait digitalisasi ekonomi, terutama antisipasi pemulihan ekonomi jangka pendek di era pandemi yang perlu dilakukan.
Fraksi Golkar menilai, terbukti dari data di masa pandemi ini, hanya bisnis yang berbasis teknologi yang bisa bertahan. Untuk itu infrastruktur digital dan literasi digital dalam sektor bisnis dan usaha perlu dilakukan guna menggerakkan ekonomi, khususnya di sektor usaha mikro, kecil dan menengah.
"Kita semua berharap penanganan COVID-19 bisa dilakukan secara maksimal dan pemulihan ekonomi juga diharapkan tetap berjalan. Keduanya sama-sama penting bagi masyarakat. Untuk itu perlu perencanaan yang baik dan tepat," demikian Mariani.
Baca juga: Jumlah pasien COVID-19 wafat di Kotim terus bertambah