Pasien kanker perlu lakukan ini sebelum terapi

Kamis, 23 Februari 2023 16:07 WIB

Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis rehabilitasi medik dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dr. Melinda Harini SpKFR-K mengatakan pasien kanker perlu berkonsultasi ke bagian rehabilitasi medik sebelum menjalani terapi seperti kemoterapi dan radiasi supaya mereka mendapatkan edukasi.
 
"Jadi, sebelum ada keluhan, kalau pasien itu mau melakukan kemo atau radiasi, biasanya kami sarankan untuk ketemu dengan rehabilitasi medik. Nanti di sana akan ada yang memberikan edukasi," kata Melinda di Jakarta, Kamis.

Dalam proses rehabilitasi medik, dokter akan memberikan edukasi dan latihan seperti olahraga atau terapi fisik dan juga terapi terhadap keluhan-keluhan yang akan terjadi pada saat pasien menjalani kemoterapi dan radiasi.

Contoh edukasi dari dokter kepada pasien adalah bagaimana menangani mulut kering yang akan terjadi setelah radiasi, yaitu dengan latihan yang bisa menstimulasi air liur supaya produksi tetap baik walaupun fungsinya sudah berkurang. Rehabilitasi medik juga akan mengajarkan terapi mandiri yang bisa dilakukan di rumah.
 
"Ada teknik-teknik yang bisa diajarkan bagaimana keluarga dan pasien bisa melakukan terapi mandiri. Nanti kalau dirasa keluhan tambah berat atau membutuhkan perawatan lebih lanjut, bisa dilakukan dengan konsultasi yang selanjutnya. Mencegah selalu lebih baik," kata Melinda.

Baca juga: Benarkah pasien kanker kepala dan leher bisa alami gangguan psikiatri?

Terapi dari rehabilitasi medik masih bisa memiliki efek samping jika takaran latihan atau terapi tidak sesuai dengan kondisi pasien. Misal, saat terapi panas kulit pasien bisa terbakar karena ujung jari mati rasa, efek dari obat-obatan, sehingga dia tidak merasakan panas, atau sel kanker yang sensitif terhadap gelombang radiasi tersentuh.

"Maka kita harus tahu persis mana yang aman untuk pasien mana yang tidak," kata Melinda.

Oleh karena itu, pasien harus tetap berkonsultasi karena respons pasien kanker terhadap terapi latihan bisa berbeda-beda, bergantung pada kondisi pasien. Dosis latihan juga harus sesuai dan berada dalam pengawasan dokter.

Baca juga: Ini waktu yang tepat untuk wanita USG payudara dan mammografi

Baca juga: Mengenal gejala kanker pada anak

Baca juga: Berkebun bisa bantu turunkan risiko kanker?

Pewarta : Fitra Ashari
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

RSUD Ulin Banjarmasin siap buka layanan kedokteran nuklir

04 May 2024 7:26 Wib

Benarkah Aspirin berperan dalam pencegahan dan pengobatan kanker kolorektal?

25 April 2024 8:09 Wib

Metode penyembuhan kanker darah dengan stem cell

22 April 2024 17:42 Wib

Awas! Sariawan bisa jadi tanda awal kanker lidah

04 April 2024 14:38 Wib

Masalah emosional jadi salah satu faktor risiko kanker ginjal

19 March 2024 14:42 Wib
Terpopuler

Melalui PDI Perjuangan, Ketua KONI Kalteng maju jadi bacalon Wali Kota

Kabar Daerah - 08 May 2024 17:49 Wib

PLN UID Kalselteng gelar GM Mengajar di momen Hardiknas

Kabar Daerah - 07 May 2024 16:38 Wib

Kinerja wasit dan Witan mendominasi pemberitaan media massa

Olahraga - 11 May 2024 8:14 Wib

DPRD Kalteng minta hasil reses perseorangan ditindaklanjuti pemprov

Kabar Daerah - 06 May 2024 17:16 Wib

KPU Kotim berjuang agar partisipasi pemilih pilkada tidak rendah

Kabar Daerah - 08 May 2024 17:49 Wib