Kenali perbedaan bercak putih panu dengan kusta

Kamis, 14 September 2023 17:15 WIB

Jakarta (ANTARA) - Ketua Kelompok Studi Morbus Hansen (kusta) Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia Dr dr Sri Linuwih SW Menaldi, SpKK(K), FINSDV, FAADV mengungkapkan perbedaan bercak putih panu dengan kusta, salah satunya disertai mati rasa.

"Kusta itu kelainan kulit yang menyerupai banyak penyakit kulit yang lain dan mungkin kelainan itu tidak terasa atau mati rasa. Hal yang membedakannya dengan panu, (bercak putih) lebih banyak di area terbuka, itu mati rasa," kata dia kepada ANTARA saat ditemui di Jakarta, Kamis.

Dokter yang mengajar di Departemen Kulit-Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu juga mengatakan ada sedikit kemerahan di bagian pinggir bercak putih pada kusta. Walau begitu, adakalanya seluruh bercak justru berwarna merah.

Berbicara lokasi bercak, panu umumnya muncul di area yang tertutup pakaian, sementara kusta biasanya dijumpai di bagian pipi, lengan atau siku dan sebagian pasien kusta mendapati bercak di punggung mereka.

Baca juga: Penyebab gatal sangat terasa pada malam hari

"Kemudian kalau panu itu biasanya kecil-kecil ukurannya, tetapi kalau panunya luas banget bisa juga ya. Lalu, panu kan gatal dan bersisik, kelihatan sekali," kata Sri.

Menurut Sri, adakalanya kusta justru tak menunjukkan gejala atau terlihat mata. Ini karena bakteri penyebab kusta yakni Mycobacterium leprae tidak merusak saraf atau hanya merusak saraf tetapi di bagian ujung akhir.

Dia menyarankan mereka yang menemukan bercak putih di tubuhnya dan tidak sembuh dengan pengobatan mandiri selama berbulan-bulan untuk segera berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui penyebabnya dan segera mendapatkan pengobatan apabila memang positif kusta.

"Kalau tidak sembuh-sembuh, tidak ada perubahan, dia harus berobat. Terutama kalau tidak merasa apa-apa, enggak gatal, enggak sakit. Ketika dia berusaha mengobati dalam beberapa bulan, begitu-begitu saja, segera harus berobat," jelas dia.

Baca juga: Begini cara cegah panu datang lagi

Pasien kusta yang tak mendapatkan penanganan atau pengobatan berisiko mengalami disabilitas, yang merupakan komplikasi permanen pada kusta dan menyebabkan keterbatasan melakukan aktivitas serta partisipasi dalam kegiatan sosial.

Menurut Kementerian Kesehatan, pasien kusta cenderung memiliki derajat disabilitas fisik progresif dengan probabilitas 35 persen.

Indonesia sebenarnya telah mencapai eliminasi kusta secara nasional dengan prevalensi kurang dari 1 per 10.000 penduduk pada tahun 2020. Namun, pada tahun 2022 ditemukan tujuh provinsi dan 113 kabupaten/kota yang belum mencapai eliminasi kusta.

Data Kementerian Kesehatan tahun 2022 menunjukkan sebanyak 12.416 kasus kusta baru ditemukan pada tahun 2022 dengan proporsi kusta tanpa disabilitas sekitar 82,9 persen.

Baca juga: Kenali penyebab munculnya panu

Baca juga: Rawat kulit berpanu agar cepat sembuh

Baca juga: Ini daftar obat ampuh basmi panu

Pewarta : Lia Wanadriani Santosa
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Pasokan berkurang picu kenaikan harga bawang putih di Sampit

17 March 2024 19:55 Wib

Jelang Imlek, ikan bawal putih mulai muncul di perairan Cilacap

22 January 2024 17:20 Wib

Kiat konsumsi nasi putih bagi penderita diabetes

17 December 2023 10:13 Wib

Gunung Bromo mengeluarkan asap putih dan kelabu

13 December 2023 12:46 Wib

Hindari mencampur beras merah dan putih, ini alasannya

21 November 2023 10:51 Wib
Terpopuler

Dortmund menang telak atas Augsburg

Olahraga - 05 May 2024 7:28 Wib

Melalui PDI Perjuangan, Ketua KONI Kalteng maju jadi bacalon Wali Kota

Kabar Daerah - 08 May 2024 17:49 Wib

PLN UID Kalselteng gelar GM Mengajar di momen Hardiknas

Kabar Daerah - 07 May 2024 16:38 Wib

DPRD Kalteng minta hasil reses perseorangan ditindaklanjuti pemprov

Kabar Daerah - 06 May 2024 17:16 Wib

Newcastle naik ke peringkat setelah tekuk Burnley

Olahraga - 05 May 2024 7:31 Wib