Palangka Raya (ANTARA) - Anggota DPD RI Agustin Teras Narang menyatakan bahwa sekarang ini kecerdasan digital telah menjadi kebutuhan yang mesti dimiliki oleh generasi muda di manapun berada, termasuk di Kalimantan Tengah.
Kebutuhan itu karena digital telah menjadi pelengkap kecerdasan spiritual dan sosial di masa sekarang ini, kata Teras Narang saat menjadi pembicara dalam peningkatan kemampuan guru di bawah naungan Gereja Kalimantan Evangelis (GKE) melaksanakan pembelajaran interaktif berbasis digital melalui virtual, Palangka Raya, Rabu.
"Jadi, penting bagi lembaga pendidikan, terkhusus di bawah naungan GKE, untuk mempersiapkan diri dan memperkuat kemampuan dalam menyajikan pendidikan berbasis digital," tambahnya.
Senator RI asal Kalimantan Tengah itu pun mengutip apa yang pernah disampaikan Rene Descartes pada abad ke-17 bahwa dalam segala kondisi, Manusia harus siap dalam memenuhi kebutuhan manusia itu sendiri.
"Saat ini kebutuhan kita berhubungan dengan digitalisasi, maka kita bersama harus siap untuk memenuhinya," ucap Teras Narang.
Dirinya juga menekankan pentingnya kolaborasi dan sinergi dari Departemen Pendidikan Majelis Sinode GKE bersama tiap lembaga pendidikan dan tenaga pendidik yang ada. Sebab bagaimana pun pendidikan berbasis digitalisasi ini penting dikerjakan oleh sumber daya manusia yang mumpuni.
Dia juga mengatakan penting untuk menyiapkan infrastruktur dan akses internet yang berkualitas, sebagai upaya menunjang desain pendidikan berbasis digitalisasi.
"Termasuk pembagian peran antara lembaga pendidikan dan guru bersama orang tua untuk mendukung pendidikan berbasis digitalisasi," kata Teras Narang.
Baca juga: Perguruan Tinggi harus dioptimalkan menyokong agenda Indonesia Emas 2045
Menurut Gubernur Kalteng periode 2005-2015 itu, setidaknya ada beberapa tantangan yang mesti dapat diatasi secara bersama, yakni kesenjangan digital antar tiap individu dalam mengakses internet, kualitas dan validitas konten yang perlu diperhatikan agar tidak terjadi penyebaran informasi yang keliru, privasi dan keamanan data agar bisa terjaga.
Selain itu, terkait kesiapan guru dalam menyiapkan pendidikan berbasis digital, keterampilan digital agar tidak menghilangkan fokus pada keterampilan non digital seperti keterampilan berpikir kritis hingga keterampilan sosial lainnya.
"Saya harap melalui kolaborasi dan sinergi, seluruh tantangan ini akan dapat diatasi. Agar lembaga pendidikan Kristen di bawah naungan GKE dapat menguasai pendidikan berbasis digital, dengan kemampuan menunjukkan ciri dan karakter khas lulusan yang dihasilkan oleh layanan pendidikannya," demikian Teras Narang.
Baca juga: Penuhi pangan rakyat Indonesia, UU PLP2B perlu direvisi
Baca juga: Teras Narang nilai proyek kereta api di Kalteng harus ditindaklanjuti
Baca juga: Kalteng perlu susun kendala serta usulan terkait perbaikan tata kelola pelayaran
Kebutuhan itu karena digital telah menjadi pelengkap kecerdasan spiritual dan sosial di masa sekarang ini, kata Teras Narang saat menjadi pembicara dalam peningkatan kemampuan guru di bawah naungan Gereja Kalimantan Evangelis (GKE) melaksanakan pembelajaran interaktif berbasis digital melalui virtual, Palangka Raya, Rabu.
"Jadi, penting bagi lembaga pendidikan, terkhusus di bawah naungan GKE, untuk mempersiapkan diri dan memperkuat kemampuan dalam menyajikan pendidikan berbasis digital," tambahnya.
Senator RI asal Kalimantan Tengah itu pun mengutip apa yang pernah disampaikan Rene Descartes pada abad ke-17 bahwa dalam segala kondisi, Manusia harus siap dalam memenuhi kebutuhan manusia itu sendiri.
"Saat ini kebutuhan kita berhubungan dengan digitalisasi, maka kita bersama harus siap untuk memenuhinya," ucap Teras Narang.
Dirinya juga menekankan pentingnya kolaborasi dan sinergi dari Departemen Pendidikan Majelis Sinode GKE bersama tiap lembaga pendidikan dan tenaga pendidik yang ada. Sebab bagaimana pun pendidikan berbasis digitalisasi ini penting dikerjakan oleh sumber daya manusia yang mumpuni.
Dia juga mengatakan penting untuk menyiapkan infrastruktur dan akses internet yang berkualitas, sebagai upaya menunjang desain pendidikan berbasis digitalisasi.
"Termasuk pembagian peran antara lembaga pendidikan dan guru bersama orang tua untuk mendukung pendidikan berbasis digitalisasi," kata Teras Narang.
Baca juga: Perguruan Tinggi harus dioptimalkan menyokong agenda Indonesia Emas 2045
Menurut Gubernur Kalteng periode 2005-2015 itu, setidaknya ada beberapa tantangan yang mesti dapat diatasi secara bersama, yakni kesenjangan digital antar tiap individu dalam mengakses internet, kualitas dan validitas konten yang perlu diperhatikan agar tidak terjadi penyebaran informasi yang keliru, privasi dan keamanan data agar bisa terjaga.
Selain itu, terkait kesiapan guru dalam menyiapkan pendidikan berbasis digital, keterampilan digital agar tidak menghilangkan fokus pada keterampilan non digital seperti keterampilan berpikir kritis hingga keterampilan sosial lainnya.
"Saya harap melalui kolaborasi dan sinergi, seluruh tantangan ini akan dapat diatasi. Agar lembaga pendidikan Kristen di bawah naungan GKE dapat menguasai pendidikan berbasis digital, dengan kemampuan menunjukkan ciri dan karakter khas lulusan yang dihasilkan oleh layanan pendidikannya," demikian Teras Narang.
Baca juga: Penuhi pangan rakyat Indonesia, UU PLP2B perlu direvisi
Baca juga: Teras Narang nilai proyek kereta api di Kalteng harus ditindaklanjuti
Baca juga: Kalteng perlu susun kendala serta usulan terkait perbaikan tata kelola pelayaran