Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah menggelar rapat dan evaluasi gerakan transisi pendidikan anak usia dini (PAUD) ke sekolah dasar (SD) yang menyenangkan guna mengoptimalkan program yang sudah berjalan.

“Kegiatan ini kesempatan yang berharga bagi kita untuk mengevaluasi program yang berjalan, melihat kembali apa yang sudah dicapai, tantangan apa yang dihadapi dan solusi yang dapat dikembangkan untuk masa depan,” kata Staf Ahli Bupati Kotim Bidang Pemerintahan Hukum dan Politik Wim RK Benung di Sampit, Selasa.

Wim RK Benung mewakili Bupati Kotim Halikinnor membuka acara rapat dan evaluasi gerakan transisi PAUD ke SD yang menyenangkan yang digelar melalui Dinas Pendidikan (Disdik) setempat.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh Ketua Bunda PAUD Kotim Khairiah Halikinnor dan perwakilan Bunda PAUD tingkat kecamatan, kepala sekolah dan guru TK/PAUD, kepala sekolah dan guru SD, Penilik PAUD, Pengawas, Forkom PAUD-SD dan Pokja Bunda PAUD Kabupaten.

Wim menyampaikan, bahwa pendidikan adalah investasi jangka panjang yang akan menentukan masa depan bangsa. Transisi dari PAUD ke SD merupakan salah satu tonggak penting dalam membangun pondasi pendidikan yang kokoh. 

Tahap ini, anak-anak tidak hanya membutuhkan dukungan akademik tetapi juga pendampingan emosional untuk memastikan mereka merasa aman, nyaman, dan siap melanjutkan perjalanan belajar mereka.

“PAUD merupakan pondasi awal untuk pendidikan anak. Oleh karena itu, PAUD harus menjadi tempat yang ramah anak, di mana setiap anak merasa diterima, dihargai, dan didorong untuk berkembang sesuai potensinya,” ucapnya.

PAUD juga menjadi wadah untuk pembentukan karakter, keterampilan sosial, dan kemandirian anak sebagai bekal penting sebelum melangkah ke jenjang pendidikan berikutnya.

Baca juga: Ternyata banyak masyarakat belum tahu Biuku termasuk satwa dilindungi

Kemudian, SD sebagai penguat pondasi tersebut, sehingga semua pihak terkait harus bisa memastikan bahwa anak merasa diterima diterima dengan baik saat memulai pendidikan di SD. 

Hal ini bisa dilakukan melalui pengembangan program yang memudahkan anak beradaptasi dan melanjutkan pola pembelajaran yang menyenangkan. Selain meningkatkan kemampuan akademik, tekankan pendidikan nilai, seperti kejujuran, disiplin, dan empati.

“Dalam hal ini gerakan transisi PAUD ke SD yang menyenangkan diharapkan dapat memastikan proses itu berjalan dengan baik,” imbuhnya.

Acara rapat dan evaluasi gerakan transisi PAUD ke SD yang menyenangkan yang digelar Disdik Kotim pun diharapkan bisa menjadi wadah bagi semua pihak terkait untuk berbagi strategi dan praktik terbaik.

Para pendidik dan kepala sekolah dapat saling bertukar pengalaman dalam memastikan anak-anak menjalani transisi yang lancar dan menyenangkan. Memperkuat kolaborasi dan sinergi pendidikan bukan hanya tugas satu pihak, tetapi tanggung jawab bersama. 

“Untuk itu, mari kita tingkatkan kerja sama antara pemerintah, pendidik, orang tua, dan masyarakat untuk mewujudkan transisi PAUD ke SD yang menyenangkan bagi anak-anak kita di Bumi Habaring Hurung ini,” pungkasnya.

Bunda PAUD Kotim Khairiah Halikinnor menyebut, bahwa makna transisi PAUD ke SD ini bukan sekadar perpindahan dari satu jenjang pendidikan ke jenjang berikutnya, tetapi juga proses penting dalam menyiapkan anak-anak untuk belajar, beradaptasi dan berkembang. 

Masa transisi ini harus dirancang menyenangkan, agar anak-anak merasa aman, nyaman, dan termotivasi untuk belajar. 

Baca juga: Seni hadrah diminati peserta program pembinaan spiritual di Lapas Sampit

“Saya ingin mengapresiasi peran guru PAUD dan SD sebagai ujung tombak pendidikan. Tanpa kerja keras dan dedikasi guru, perjalanan anak-anak menuju pendidikan yang lebih tinggi tidak akan semulus ini,” ucapnya.

Kegiatan ini pun dinilai sebagai langkah nyata dalam menjawab tantangan pendidikan di era sekarang. Melalui diskusi dan evaluasi ini, diharapkan dapat menghasilkan solusi-solusi inovatif untuk meningkatkan kualitas transisi anak-anak dari PAUD ke SD.

Sebagai bagian dari komitmen bersama, maka pada penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ajaran 2025/2026 program transisi PAUD ke SD yang menyenangkan ini akan terus dilaksanakan.

“Mari kita manfaatkan forum ini untuk mempererat kerja sama antara guru PAUD, guru sd, dan orang tua. Sinergi ini adalah kunci untuk memahami kebutuhan anak dan memberikan pendampingan terbaik bagi mereka,” tandasnya.

Sementara itu Kepala Disdik Kotim Muhammad Irfansyah melalui Sekretaris Disdik Kotim Yolanda Lolita menyampaikan rapat dan evaluasi gerakan transisi PAUD ke SD yang menyenangkan merupakan salah satu sub kegiatan dalam program Disdik melalui Bidang Pembinaan PAUD dan PNF.

“Kegiatan ini untuk mengukur dan mengevaluasi capaian implementasi transisi PAUD ke SD yang menyenangkan yang telah dilaksanakan di Kotim sejak 2023,” sebutnya.

Ia menambahkan, hasil yang ingin dicapai melalui kegiatan ini meliputi, tersedianya informasi hasil capaian pelaksanaan transisi PAUD ke SD yang menyenangkan di Kotim pada 2024.

“Serta tersedianya masukan dan saran perbaikan guna menentukan langkah terbaik kita dalam pelaksanaan transisi PAUD ke SD yang menyenangkan di tahun berikutnya,” demikian Yolanda.

Baca juga: Disnakertrans Kotim bagikan 4.400 lebih kartu BPJS pekerja rentan

Baca juga: Disdik Kotim tunggu petunjuk teknis program makan bergizi gratis

Baca juga: Pemkab Kotim anggarkan Rp1 miliar untuk beasiswa santri ke luar negeri


Pewarta : Devita Maulina
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024