Sampit (ANTARA) - Dua bocah yang merupakan kakak beradik di Kecamatan Mentaya Hulu Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah tenggelam akibat terseret arus saat berenang di Sungai Mentaya.
"Hingga malam ini pencarian korban masih dilakukan oleh tim gabungan bersama masyarakat setempat," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotawaringin Timur, Multazam di Sampit, Rabu.
Dua bocah kakak beradik berjenis kelamin laki-Laki itu masing-masing berusia 9 dan 12 tahun. Mereka merupakan warga Kelurahan Kuala Kuayan Kecamatan Mentaya Hulu.
Sekitar pukul 15.30 WIB, kedua korban mandi di pinggir Sungai Mentaya bersama rekan-rekan mereka. Saat itu kondisi sungai yang bermuara ke laut itu sedang surut dengan arus yang tidak terlalu deras.
Ini bukan hal aneh bagi mereka karena memang sudah sering mandi di sungai. Terlebih saat sungai surut, anak-anak senang mandi di pinggir sungai.
Sekitar pukul 16.20 WIB, diduga tidak menyadari bahaya, salah satu dari mereka berenang hingga ke arah tengah sungai yang kedalamannya saat itu diperkirakan sekitar empat meter.
Baca juga: Karhutla mulai terjadi di Kotim
Meski arus tidak deras, namun korban mulai kesulitan berenang. Melihat hal itu, saudaranya mencoba membantu dengan berenang mengejar ke arah tengah sungai. Nahas, kedua kakak beradik itu malah hanyut semakin jauh terbawa arus hingga akhirnya tenggelam.
Rekan-rekan korban yang menyaksikan kejadian itu pun tidak bisa berbuat banyak. Mereka kemudian melaporkan kejadian itu kepada warga sekitar hingga membuat warga setempat kaget.
Warga pun langsung beramai-ramai melakukan pencarian dengan menyelam dan menyisir sungai di sekitar lokasi kejadian. Pencarian dilakukan meski hari mulai gelap.
Kejadian ini juga dilaporkan warga kepada Pos SAR Sampit dan BPBD Kotawaringin Timur. Tim pun kemudian meluncur ke lokasi untuk melakukan pencarian bersama warga.
"Hingga malam ini pencarian masih dilakukan oleh warga dan tim. Mudah-mudahan kedua korban bisa segera ditemukan," ujar Multazam.
BPBD mengimbau masyarakat meningkatkan kehati-hatian saat beraktivitas di sungai. Terlebih bagi anak-anak, diharapkan selalu di bawah pengawasan orang tua agar terhindar dari hak yang tidak diinginkan, khususnya yang mengancam keselamatan.
Baca juga: DPMD Kotim: Desa Baampah terancam turun status jadi dusun
Baca juga: Wakil Bupati Kotawaringin Timur sidang tesis Magister Administrasi Publik di UMPR
Baca juga: DPRD berharap periode kedua Harati bawa Kotim semakin maju