Bocah 10 tahun di Palangka Raya meninggal saat bermain di lokasi banjir

id Bocah 10 tahun di Palangka Raya meninggal saat bermain di lokasi banjir, kalteng, Palangka raya

Bocah 10 tahun di Palangka Raya meninggal saat bermain di lokasi banjir

Korban bocah 10 tahun warga Jalan Pelatuk, yang tenggelam di lokasi banjir di Jalan Mendawai, Kota Palangka Raya, pada saat berhasil dievakuasi di RSIA Yasmin, Minggu (16/3/2025). ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi

Palangka Raya (ANTARA) - Seorang bocah laki-laki berusia 10 tahun di Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, ditemukan meninggal dunia akibat terseret arus saat bermain air di lokasi banjir, di Jalan Mendawai, Kota Palangka Raya, Minggu.

"Informasi korban ini warga Jalan Pelatuk 7, Kota Palangka Raya. Korban ke sini (Jalan Medawai) bersama teman-temannya dengan niat berenang di kawasan banjir," kata Ketua RT 06 Jalan Mendawai, Aditya Wibawa, usai mengevakuasi korban.

Dia menjelaskan, korban pada saat kejadian diketahui berenang bersama sebanyak tujuh atau sembilan orang rekannya.

Namun tiba-tiba korban tenggelam dan menghilang dari rombongan kawanannya. Melihat korban tenggelam, rekan-rekannya kemudian meminta pertolongan warga.

Baca juga: Disdik Palangka Raya gencarkan sosialisasi pencegahan kekerasan di sekolah

"Mendapat informasi itu, saya bersama warga kemudian menuju lokasi kejadian dan melakukan pencarian terhadap korban tenggelam," ucapnya.

Aditya mengatakan, setelah melakukan pencarian selama 30 menit, akhirnya korban berhasil ditemukan dengan radius sekitar lima meter dari titik korban dilaporkan tenggelam.

Ia bersama warga lainnya kemudian bergegas membawa korban ke RSIA Yasmin di Jalan Tjilik Riwut, Kota Palangka Raya, dengan harapan nyawa korban masih dapat tertolong.

"Saat dilakukan pencarian korban ini ditemukan warga kami yang bernama Ramli dan dibawa ke RSIA Yasmin. Namun, nyawa korban tidak berhasil diselamatkan," ujarnya.

Kemudian, Aditya berusaha berkoordinasi bersama Ketua RT di Jalan Pelatuk untuk mencari orang tua korban terkait peristiwa nahas tersebut.

Atas peristiwa tersebut ia selaku RT berpesan kepada seluru orang tua di Kota Palangka Raya untuk mengawasi anaknya saat bermain di luar rumah dan tidak memperbolehkan bermain di kawasan banjir.

"Pokoknya dijaga betul, airnya ini sangat deras dan untuk tenggelamnya ini baru pertama kali ini ada menyebabkan korban jiwa," demikian Aditya.

Baca juga: About Something Coffee 'ngabuburide' bersama ojek online di Palangka Raya

Baca juga: BRI turut prihatin atas kasus perampokan Agen BRILink di Palangka Raya

Baca juga: UMPR bersiap kembangkan aula berkapasitas 13.000 orang