Sampit (ANTARA) - Kebakaran lahan di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah mulai terjadi di lokasi yang jauh dari sumber air sehingga petugas harus bekerja ekstra untuk memadamkan api.
"Air untuk pemadaman di lokasi kurang. Kami mengerahkan mobil tangki air ke jalan terdekat dengan lokasi kebakaran," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotawaringin Timur, Multazam di Sampit, Selasa.
Kebakaran lahan kembali terjadi di Sampit, kali ini di Jalan Jaksa Agung Soperapto Kelurahan Baamang Hulu Kecamatan Baamang. Lokasi semak belukar yang terbakar berjarak sekitar 100 meter dari jalan besar.
Kebakaran terjadi sekitar pukul 14.00 WIB saat cuaca cukup terik. Petugas yang mendapat informasi terjadi kebakaran, langsung meluncur mengecek ke lokasi, kemudian disusul tim lainnya.
BPBD mengerahkan 25 personel mereka untuk mengoptimalkan pemadaman api di lahan gambut tersebut. Selain itu, juga ada bantuan empat personel Polres Kotawaringin Timur, tiga personel Manggala Agni dan lima orang warga.
Baca juga: Perkuat inovasi pendidikan di Kotim lewat lomba guru dan kepsek berprestasi
Lokasi kebakaran yang cukup jauh dari sumber air, membuat BPBD hanya bisa mengandalkan pasokan air dari mobil tangki menggunakan selang panjang. Penyiraman dilakukan berulang-ulang agar api yang membakar hingga ke dalam tanah gambut itu benar-benar padam.
Sekitar 2 jam 20 menit berjibaku di tengah kepulan asap, petugas gabungan akhirnya berhasil memadamkan kebakaran lahan di lokasi tersebut. Hasil pemetaan, luas lahan yang terbakar sekitar setengah hektare.
Petugas meminta informasi dari warga setempat terkait pemicu kebakaran lahan tersebut. Lahan kosong itu diketahui milik warga kawasan Pasar Samuda Kecamatan Mentaya Hilir Selatan.
"Kami mengimbau masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara dibakar. Saat ini potensi kebakaran cukup tinggi karena intensitas dan curah hujan jauh berkurang sehingga mudah terjadi kebakaran," ujar Multazam.
Multazam mengajak masyarakat peduli untuk bersama-sama menjaga lingkungan masing-masing dari kebakaran hutan, lahan dan perumahan. Jika mengetahui terjadi kebakaran, warga diharapkan secepatnya menginformasikan kepada BPBD maupun instansi terkait.
Baca juga: Disdik Kotim berikan pendampingan pemetaan penggunaan rapor dan SPMP
Baca juga: Tidak ada toleransi, DPRD Kotim dukung kepolisian tindak tegas penjarah sawit
Baca juga: Dinas Perdagangan Kotim sediakan 60 lapak di dalam Pasar Keramat