Sampit (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah menyambut hangat rencana pembangunan smelter di Kecamatan Pulau Hanaut yang diharapkan dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
“Mudah-mudahan bisa segera terlaksana. Harapan kami, keberadaan smelter mampu menyerap tenaga kerja lokal serta meningkatkan ekonomi Kotim secara keseluruhan,” kata Wakil Ketua II DPRD Kotim Rudianur di Sampit, Sabtu.
Sebelumnya, Bupati Kotim Halikinnor membeberkan rencana investasi bernilai fantastis yang akan masuk di Kecamatan Pulau Hanaut. Tak tanggung-tanggung total nilai investasinya mencapai Rp160 triliun.
Sebagai wakil rakyat Daerah Pemilihan (Dapil) III Kotim, yang meliputi wilayah Kecamatan Pulau Hanaut, Mentaya Hilir Utara, Mentaya Hilir Selatan dan Teluk Sampit, Rudianur mengaku sangat senang mendengar rencana pembangunan smelter ini.
Terlebih, menurutnya selama ini Kecamatan Pulau Hanaut masih menghadapi keterisolasian karena belum adanya akses darat ke wilayah tersebut yang memadai dan satu-satunya akses adalah menyeberangi Sungai Mentaya menggunakan perahu.
Kondisi itu pula yang menyebabkan lambatnya pembangunan infrastruktur di wilayah tersebut. Dengan adanya investasi besar seperti smelter, ia berharap kawasan tersebut bisa lebih berkembang dan tidak tertinggal dibandingkan kecamatan lainnya di Kotim.
Baca juga: Juarai voli Harhubnas 2025, Polres Kotim siap bersaing di Kapolda Cup
”Pulau Hanaut memang saat ini ketertinggalan, terisolir karena infrastruktur dan lain-lain. Maka dari itu, adanya smelter ini semoga cepat terealisasi,” ujarnya.
Politisi Partai Golongan Karya (Golkar) ini juga mengajak seluruh masyarakat, tokoh adat, dan tokoh masyarakat untuk mendukung penuh investasi tersebut
Ia menilai keberadaan perusahaan besar seharusnya disambut baik, bukan dihalangi. Rudianur juga menegaskan bahwa pihaknya akan terus mendorong agar investasi smelter segera terealisasi.
“Saya berharap investor segera berinvestasi karena pintu sudah dibuka oleh Bupati. Mari kita bergandengan tangan membangun smelter di Kecamatan Pulau Hanaut,” imbuhnya.
Disamping itu, ia berpesan kepada pemerintah daerah agar betul-betul mengawal realisasi investasi ini agar benar-benar memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar, seperti penyerapan tenaga kerja lokal dan pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan.
“Sudah seharusnya untuk penyerapan tenaga kerja itu mengutamakan masyarakat lokal, supaya masyarakat kita pun bisa merasakan manfaat nyata dari masuknya investasi ke daerah ini yang dapat membantu meningkatkan kesejahteraan mereka,” demikian Rudianur.
Baca juga: 1.891 pegawai non ASN di Kotim diangkat menjadi PPPK paruh waktu
Baca juga: Legislator Kotim minta Agrinas libatkan masyarakat lokal kelola perkebunan
Baca juga: Pemkab Kotim tetapkan status siaga darurat banjir 48 hari