Lebak (ANTARA News) - Macan tutul jawa (Panthera pardus melas) jantan masuk perangkap di kawasan pemukiman masyarakat Baduy, Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten.
"Saya kira macan tutul yang masuk perangkap itu saat mencari
makanan," kata Usep Suparno, petugas Dinas Kehutanan dan Perkebunan
Kabupaten Lebak di Rangkasbitung, Senin.
Ia mengatakan, diperkirakan macan tutul yang terjerat perangkap itu
berjenis jantan dan berat badannya sekitar 80 kilogram, serta sepanjang
1,5 meter.
Macan tutul berwarna kuning keemasan agak gelap itu, menurut dia, termasuk kategori langka dan dilindungi.
Kemungkinan habitat mereka di kawasan hutan konservasi Taman
Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) terganggu akibat adanya penebangan
liar, ujarnya.
Selain itu, ia mengemukakan, juga ada kemungkinan pakan macan
tersebut, seperti babi hutan dan kancil jumlahnya sudah menipis.
Biasanya, menurut dia, macan tutul jenis jantan yang masuk ke
pemukiman maupun lahan pertanian penduduk karena habitatnya rusak.
Oleh karena itu, pihaknya meminta masyarakat menjaga dan melindungi
binatang langka tersebut karena wilayah hutan di Kabupaten Lebak
merupakan habitat macan tutul.
"Kita minta binatang-bintang yang dilindungi itu tidak dibunuh," katanya.
Menurut dia, untuk mencegah kelangkaan macan tutul, maka pihaknya
berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), polisi
hutan (jagawana) dan masyarakat yang tinggal sekitar hutan koservasi.
Selain itu, pihaknya juga melakukan sosialisasi dan penyuluhan kepada warga setempat agar mereka melindungi satwa tersebut.
"Populasi macan tutul ini bisa dijadikan pengetahuan umum bagi anak dan cucu kita," katanya.
Kepala Desa Kanekes, yang juga kepala adat Baduy, Daenah,
mengatakan bahwa pihaknya sudah melaporkan macan tutul yang terperangkap
itu kepada Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Lebak dan BKSDA
Provinsi Banten.
Ia menjelaskan, dirinya langsung ke lokasi saat menerima laporan warganya bahwa macan tutul terperangkap.
Macan tutul berukuran besar itu sudah sejak Jumat (11/1) malam
terperangkap, namun lepas kembali pada Minggu (13/1) setelah merusak
jaring perangkap.
Namun, ia mengemukakan, kemungkinan binatang spesies yang aktif pada malam hari itu tidak mengalami luka-luka.
"Saya yakin macan tutul itu tidak mengalami luka-luka karena tidak ditemukan bulunya," demikian Daenah.
(U.KR-MSR/I006)
Macan tutul jantan masuk perangkap di Baduy
Kita minta binatang-bintang yang dilindungi itu tidak dibunuh."