IPB Dan Empat Pemda Buka Akademi Komunikasi

id IPB Dan Empat Pemda Buka Akademi Komunikasi, Institut Pertanian Bogo

 IPB Dan Empat Pemda Buka Akademi Komunikasi

Logo Institut Pertanian Bogor, (Istimewa)

Bogor (ANTARA News) - Institut Pertanian Bogor bekerja sama dengan empat pemerintah daerah membuka program pioner Akademi Komunikasi dalam bentuk program studi di luar domisili (PDD) serta diploma dua (D2) dan diploma satu (D1).

"Program ini akan dibuka pada September 2013 mendatang," kata Kepala Kantor Hukum, Promosi dan Humas IPB Ir Yatri Indah Kusumastuti, di Bogor, Minggu.

Yatri menyebutkan, keempat pemerintah daerah yang terlibat dalam program pioner Akademi Komunikasi ini adalah Kabupaten Aceh Tamiang (Nanggro Aceh Darussalam), Kabupaten Enrekang (Sulawesi Selatan), Kabupaten Lembata (Nusa Tenggara Timur) dan Kepulauan Yapen (Papau).

Staf pengajar dalam program studi di luar domisili lanjut Yatri, terdiri dari staf pengajar IPB, staf pengajar dari daerah asal, juga merekrut pengajar dari kalangan praktisi di daerah seperti perkebun kopi, pembudidayaan ikan dan sebagainya.

Lebih lanjut Yatri menyebutkan, setelah dua tahun atau tepatnya 2015, Program Studi di Luar Domisi tersebut diharapkan menjadi Akademi Komunitas di daerah tersebut, dimana Pemerintah Daerah sebagai penyelenggara dan IPB sebagai pembina saja.

Yatri menambahkan, untuk Program Studi setara D2 di masing-masing daerah berbeda tergantung potensi dan kebutuhan sumberdaya manusia.

Seperti di Kabupaten Aceh Tamiang, Kepulauan Yapen, Papua, IPB membuka pendidikan setara D2 untuk Program Studi Teknologi Industri Benih, Manajemen Informatika, dan Teknologi Produksi dan Manajemen Perikanan Budidaya.

"Di Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selata, IPB membuka pendidikan setara D2 Program Studi Teknologi dan Manajemen Produksi Perkebunan, Teknologi dan Manajemen Produksi Hortikultura, dan Teknologi Hasil Pertanian. Di Kabupaten Lembata, NTT, IPB membuka pendidikan setara D2 Program Studi Ekowisata, Teknologi Produksi dan Manajemen Perikanan Budidaya dan Teknologi Hasil Pertanian," katanya.