Foto Peristiwa Abad XVII Suku Dayak Dipamerkan

id Foto Peristiwa Abad XVII Suku Dayak Dipamerkan, Foto Dayak

Foto Peristiwa Abad XVII Suku Dayak Dipamerkan

Ilustrasi, (id.wikipedia.org) Istimewa

Setidaknya ada 200 foto dari 1200an foto yang berhasil dikumpulkan dan diseleksi. Foto tersebut dikumpulkan dari perorangan maupun museum yang ada di Swiss, Jerman, belanda maupun daerah lain,"
Palangka Raya, 26/8 (Antara) - Sekitar 200 foto peristiwa penting dan bersejarah yang terjadi pada suku Dayak di Abad ke-17 hingga abad ke-19 yang berhasil dikumpulkan Borneo Institute dari berbagai Negara akan dipamerkan di Palangka Raya.

Rencananya pameran tersebut akan dimulai 29 Agustus 2013 bersamaan dengan pelaksaan rapat kerja Nasional Majelis Adat Dayak (MADN) ke II, kata Direktur Borneo Institute Yanedi Jagau di Palangka Raya, Senin.

"Setidaknya ada 200 foto dari 1200an foto yang berhasil dikumpulkan dan diseleksi. Foto tersebut dikumpulkan dari perorangan maupun museum yang ada di Swiss, Jerman, belanda maupun daerah lain," katanya.

Ia mengatakan, pameran foto tersebut akan memamerkan Peristiwa maupun para tokoh yang hadir di pertemuan Tumbang Hanoi serta maupun sejarah penting langka lainnya.

Untuk memudahkan masyarakat memahami makna dan setiap peristiwa di foto-foto yang dipamerkan, maka dilakukan konsultasi foto terkait kapan, dimana, bagaimana perisitiwa itu terjadi dan siapa yang mengabadikannya.

"Abad ke-17 kan belum ada kamera, jadi lukisan yang dibuat warga Jerman itu di foto ulang. Ada juga foto yang kata-katanya menggunakan bahasa kuno Negara Jerman. Jadi perlu ada konsultasi agar benar-benar di pahami," kata Yanedi.

Direktur Borneo Institute itu mengatakan, tujuan diselenggarakan pameran foto tersebut demi memuaskan keingitahuan tentang sejarah dayak, sekaligus mengingatkan kembali betapa pentingnya mengembangkan kultur ataupun budaya.

Ditambah lagi pada 29 Agustus 2013 akan berkumpul para tokoh maupun masyarakat Dayak dari seluruh belahan Dunia di Palangka Raya, sehingga perlu ada upaya pengingatan sejarah maupun peristiwa penting suku dayak.

"Tidak kepada masyarakat Kalteng saja, tapi seluruh rakyat di Indonesia maupun daerah lain. Saya jamin para pengunjung akan menyaksikan foto yang belum pernah dilihat selama ini," demikian Yanedi.



(T.KR-JWM/B/S019/S019)