Jakarta (ANTARA
News) - Terduga teroris yang tertembak saat penggerebekan di rumah
kontrakan Kampung Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan, diduga mengincar
sekitar 50 wihara di Jakarta dan sekitarnya sebagai target aksi
terornya.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri Brigjen
Pol Boy Rafli Amar di Jakarta, Rabu mengatakan target bom di tempat
ibadah umat Budha tersebut diketahui dari barang bukti berupa daftar
nama-nama wihara di Jakarta.
"Kemungkinan banyak di DKI Jakarta, hampir semua," katanya.
Boy menyebutkan mereka menyasar 50 wihara yang salah satunya Wihara
Ekayana, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, yang diserang teror 4 Agustus lalu.
"Ada satu sampai 50 (vihara), sudah di-print out Dugaan
kita, dia memilih, mencari tingkat kesulitan yang paling rendah yang
memungkinkan lebih dahulu menjadi sasaran," katanya.
Selain daftar target vihara, Densus 88 juga menemukan tulisan tangan
pada secarik kertas tentang tata cara merangkai bom rakitan, rangkaian
elektronik, solder, bahan kimia, buku dan lainnya.
Boy menyebutkan di dalam rumah kontrakan berukuran 3x8 meter itu
juga ditemukan enam rangkaian bom pipa yang terdiri dari tiga bom pipa
besi dan tiga bom pipa paralon, lima buah golok sepanjang 50 cm, enam
senjata api yang terdiri dari lima pistol rakitan, satu revolver kaliber
38 dengan nomor seri yang dihapus dan 34 peluru berukuran 9 milimeter.
Namun, dia belum bisa memastikan apakah revolver tersebut milik
terduga teroris atau polisi yang ditembak karena nomornya dihapus.
"Dari barang bukti yang ditemukan begitu banyak, diduga mereka sudah
berdomisili cukup lama untuk merencanakan aksi ini," katanya.
Namun, dari penelusuran lingkungan, tidak banyak warga yang
mengenali ketujuh teroris karena tempatnya cukup terpisah dari
masyarakat.
"Jadi, mereka ini kalau siang atau sore hari tidak ada di rumah, lebih banyak di rumah malam hari," katanya.
Tujuh terduga teroris tersebut diketahui tergabung dengan kelompok
Abu Roban atau Badri yang juga terlibat dalam penembakan Bripda Maulana
dan Aipda Kus Hendratma di Pondok Aren, Tangerang Selatan, Agustus
silam.
Boy mengatakan, terduga teroris juga terlibat dalam
perampokan toko emas di Tambora, Jakarta Barat dan perampokan Bank BRI
di Tangerang.
Teroris Incar 50 Wihara Di Jakarta
Dugaan kita, dia memilih, mencari tingkat kesulitan yang paling rendah yang memungkinkan lebih dahulu menjadi sasaran"