Penjualan Batubara Barito Utara Capai 431.381,77 Ton

id Penjualan Batubara Barito Utara Capai 431.381,77 Ton

Penjualan Batubara Barito Utara Capai 431.381,77 Ton

Ilustrasi, Batu Bara (Istimewa)

Jumlah ini merupakan penjualan dari 13 investor pemegang Izin Kuasa Pertambangan atau Izin Usaha Pertambangan (IUP),"

Muara Teweh (Antara Kalteng) - Penjualan batubara oleh perusahaan pertambangan di Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, selama Januari 2015 mencapai 431.381,77 ton.

"Jumlah ini merupakan penjualan dari 13 investor pemegang Izin Kuasa Pertambangan atau Izin Usaha Pertambangan (IUP)," kata Kepala Bidang Pengawasan Tambang pada Dinas Pertambangan dan Energi Barito Utara (Barut), Sarifudin di Muara Teweh, Senin.

Menurut Sarifudin, saat ini penjualan batu bara mengalami penurunan karena dalam setahun terakhir harga batu bara di luar negeri (ekspor) dan dalam negeri anjlok, sehingga hampir semua perusahaan mengurangi produksi untuk menekan biaya operasional.

"Saat ini sejumlah perusahaan tambang batu bara di daerah ini ada yang merumahkan karyawannya karena anjloknya harga batu bara," katanya.

Di samping itu, kata Sarifudin, produksi batu bara di kabupaten pedalaman Kalteng itu masih mengalami kendala angkutan karena selama ini mengandalkan transportasi air melalui Sungai Barito.

Ia mengatakan angkutan batu bara sering terhenti akibat kedalaman Sungai Barito yang menurun hingga menjadi dangkal, dan tidak bisa dilayari tongkang dan kapal besar.

"Selain itu kalau air sungai Barito naik hingga berada di atas batas normal, kapal juga tidak bisa berlayar karena terhalang jembatan KH Hasan Basri Muara Teweh sehingga kapal bisa tersangkut," kata dia.

Kendala alam itu membuat operasional angkutan batubara melalui Sungai Barito tidak maksimal. Selain kendala alam, produksi batu bara sejumlah investor juga belum maksimal terkait perizinan.

Di samping itu, operasionalnya juga terkendala izin pemanfaatan kawasan hutan dari Kementerian Kehutanan dan jalan angkutan tambang sehingga sejumlah investor menghentikan kegiatannya untuk sementara waktu.

"Kami mengharapkan masalah perizinan dan jalan tambang bisa segera diatasi sehingga pemanfaatan tambang batu bara di daerah ini lebih optimal di masa mendatang," katanya.

Penjualan batu bara pada periode Januari-Desember 2014 mencapai 4.107.502 metrik ton atau turun dibanding tahun 2013 yang mencapai 5.053.298,98 metrik ton.


(T.K009/B/A039/A039)