Satu Smelter Bauksit Segera Beroperasi di Kotim

id pabrik pemurnian bauksit, Smelter Bauksit Segera Beroperasi di Kotim

Satu Smelter Bauksit Segera Beroperasi di Kotim

Ilustrasi. (Istimewa)

Sampit (Antara Kalteng) - Satu smelter atau pabrik pemurnian bauksit menurut rencana akan beroperasi di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.

"Ada satu smelter bauksit yang sudah hampir selesai yaitu milik PT Kotawaringin Raya Alumina. Mungkin peresmian Juni nanti di Luwuk Bunter Kecamatan Cempaga," kata Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Kotim, Ermal Subhan di Sampit, Rabu.

Pemberlakuan larangan ekspor bahan mentah mengharuskan perusahaan pertambangan membangun smelter. Namun tidak semua perusahaan mampu membangun smelter karena biayanya yang sangat besar.

Saat ini, katanya ada dua perusahaan lain yang mengajukan izin untuk pembangunan smelter, yaitu PT Billy Indonesia dan PT Indonesia Bauksit Bajarau.

Namun PT Billy Indonesia yang mengusulkan smelter di Lempuyang Kecamatan Teluk Sampit, masih terkendala tata ruang karena status lahannya masih hutan produksi.

"Saya kurang tahu berapa investasi untuk membangun satu smelter. Sebenarnya satu smelter itu bisa untuk beberapa perusahaan yang membuat izin usaha khusus. Jadi bisa saja itu gabungan jadi biayanya bisa lebih ringan," sambung Ermal.

Larangan mengekspor bahan mentah diatur dalam Undang-Undang (UU) No.4/2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (Minerba).

Perusahaan diwajibkan melakukan pemurnian di dalam negeri melalui pembangunan smelter, bahan tambang diekspor.

Dia mengatakan, kebijakan ini sempat diproses pengusaha yang meminta pemberlakuannya ditunda, namun pemberlakuan larangan ekspor bahan tambang mentah, cukup berpengaruh terhadap perekonomian di daerah tersebut.

Selain berkurangnya pemasukan untuk daerah, terpuruknya sektor pertambangan akibat aturan itu juga berdampak pada masalah sosial karena berimbas pada nasib ribuan pekerja yang di sektor ini.