Seorang peserta mengaku senang dengan adanya pelatihan ini karena ia menjadi tahu perbedaan foto jurnalistik dengan foto non jurnalistik.
"Saya biasa memotret tapi belum tahu teori dan teknik pengambilan gambar yang masuk karya fotografi jurnalistik. Biasanya asal jepret, apa yang terlihat bagus tanpa mengerti bahwa melalui foto itu kita bisa menceritakan tentang sesuatu objek," katanya.
Kepala Sekolah SMAN 3 Nampung berharap pelatihan fotografi jurnalistik tingkat dasar bertema "Melihat satu objek dari sudut berbeda melalui mata lensa" ini, siswa mampu menerapkan dan mengaplikasikan ilmu yang didapat.
"Minimal siswa dapat bereksperimen atau melaksanakan praktik fotografi jurnalistik di lapangan. Hasilnya dapat dipajang di sekolah sebagai bahan siswa lain dalam pengenalan keadaan lingkungan," katanya.
Dia berharap siswa dapat memanfaatkan peran perkembangan media untuk hal-hal positif sehingga mampu menopang proses kegiatan belajar mengajar.
"Manfaatkan perkembangan media untuk membantu proses belajar entah untuk mencari bahan tugas, mencari informasi perkembangan lingkungan melalui berita. Jangan gunakan media untuk hal yang negatif," kata Nampung.
Sementara Muhammad Faisal, Ketua Lembaga Multimedia Betang Harati Palangka Raya selaku penggagas acara tersebut mengatakan, peran multi media saat ini tidak hanya menjadi pelengkap tetapi telah menjadi peran utama dalam setiap segi kehidupan.
"Perkembangan media masa kini tidak bisa terlepas dari sendi kehidupan baik itu di lingkungan pemerintahan, lingkungan sosial, budaya termasuk lingkungan pendidikan dan salah satu medianya adalah melalui fotografi jurnalistik," katanya.
Sebagai tindak lanjut, pihak penyelenggara kemudian mengadakan lomba foto jurnalistik dengan tema "Tahun Baru". Seleksi foto akan berlangsung hingga 5 Januari mendatang dan lima pemenang akan mendapatkan hadiah.
