Mantap! Pemudi Sampit Dibekali Keterampilan Usaha Tata Rias

id Dispora kotim, Najmi Fuadi, Keterampilan Usaha Tata Rias

Mantap!  Pemudi Sampit Dibekali Keterampilan Usaha Tata Rias

Sekitar 30 pemudi di Sampit mengikuti pelatihan tata rias yang dilaksanakan Dispora Kotim, Kamis (25/1/2018). (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (Antaranews Kalteng) - Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, menggelar pelatihan tata rias sebagai bekal keterampilan bagi pemudi setempat untuk membuka usaha secara mandiri.

"Kami mendorong semua bidang apapun yang bisa kami bantu. Kali ini pelatihan keterampilan tata rias untuk para pemudi," kata Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kotawaringin Timur, Najmi Fuadi, usai membuka pelatihan kewirausahaan bagi pemuda di Sampit, Kamis.

Sebanyak 30 perempuan dari berbagai organisasi serta masyarakat umum, sangat antusias mengikuti pelatihan tata rias tersebut. Panitia menghadirkan instruktur yang sudah berpengalaman dalam kemampuan tata rias.

Pelatihan dilakukan dengan penyampaian materi dan praktik langsung. Pelatihan tata rias dinilai sangat bermanfaat karena bisa untuk kebutuhan diri sendiri serta bisa pula dijadikan modal dasar untuk membuka usaha sebagai penata rias.

Najmi menjelaskan sesuai Undang-Undang Nomor 40 tahun 2009 tentang Kepemudaan, pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk membina pemuda yang berusia 16 sampai 30 tahun.

Pelatihan itu merupakan langkah awal karena ada program lainnya yang sudah direncanakan dan diharapkan bisa terlaksana.

"Mudah-mudahan kami dapat pinjaman dana awal untuk kegiatan kewirausahaan pemuda karena ini wajib dilakukan pemerintah, juga wajib menyiapkan anggaran untuk pembinaannya," sambung Najmi.

Menurutnya, sangat besar keinginan pemerintah dalam membina pemuda. Sayangnya, sebagian pemuda masih acuh dan belum menangkap berbagai peluang yang ada di depan mata.

Najmi mencontohkan tekad Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur menjadikan daerah ini sebagai tujuan wisata, harus ditangkap sebagai peluang dan tantangan.

Pemuda disebutnya harus kreatif menciptakan berbagai usaha yang berkaitan dengan sektor pariwisata.

Pemuda harus mampu menjadi pelopor untuk pengembangan ekonomi untuk dirinya dan masyarakatnya. Potensi yang dimiliki desa atau kecamatan masing-masing, harus digali untuk mendorong peningkatan perekonomian masyarakat.