DPRD Kalteng apresiasi KPA dan SOPD bergerak bersama cegah AIDS

id DPRD Kalteng,KPA Kalteng,cegah hiv-aids,DPRD Kalimantan Tengah

DPRD Kalteng apresiasi KPA dan SOPD bergerak bersama cegah AIDS

Ketua Komisi C DPRD Provinsi Kalteng Syamsul Hadi. (Foto Antara Kalteng/Jaya W Manurung)

Namanya virus HIV-AIDS itu sangat sulit diminimalisir penyebarannya jika tidak ada kerjasama dari seluruh pihak. Jadi, memang sudah tepat adanya komitmen bersama KPA Kalteng dan SOPD gerak bersama mencegah penyebaran HIV-AIDS
Palangka Raya  (Antaranews Kalteng) - Ketua Komisi C DPRD Kalimantan Tengah, Syamsul Hadi mengapresiasi langkah dan komitmen yang telah dilakukan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) dengan satuan organisasi perangkat daerah bidang kesehatan untuk bergerak bersama mencegah dan menanggulangi penyebaran virus HIV-AIDS di provinsi ini.

Langkah menutup lokalisasi yang telah dilakukan sejumlah Kabupaten di provinsi ini tidak serta merta langsung menghentikan penyebaran virus HIV-AIDS, kata Syamsul di Palangka Raya, Sabtu.

"Namanya virus HIV-AIDS itu sangat sulit diminimalisir penyebarannya jika tidak ada kerjasama dari seluruh pihak. Jadi, memang sudah tepat adanya komitmen bersama KPA Kalteng dan SOPD gerak bersama mencegah penyebaran HIV-AIDS," tambahnya.

Wakil Rakyat Kalteng ini menilai pemerintah Provins maupun Kabupaten/Kota telah serius dan sangat aktif dalam mencegah penyebaran virus HIV-AIDS. Salah satu bukti keseriusan tersebut, yakni telah ditutupnya lokalisasi di beberapa Kabupaten.

Hanya, Syamsul mengingatkan perlu adanya pemahaman serta edukasi sejak dini kepada anak, khususnya bagi kalangan pelajar, sehingga nantinya akan menjauhi hal-hal bersifat negatif terutama seks bebas.

"Seks bebas menjadi faktor tercepat penularan virus HIV-AIDS. Jangan sampai para remaja maupun anak-anak yang masih menempuh pendidikan terpengaruh. Kita semua harus berperan memberikan pemahaman bahasa seks bebas," katanya.

Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini pun menyarankan segala upaya telah pemerintah harus konsisten dan terus dijalankan. Apakah itu memberikan penyuluhan dan edukasi serta penutupan lokalisasi.

Dia mengatakan langkah tersebut juga perlu dukungan dari masyarakat agar upaya ini mampu meminimalisir penyebaran HIV/AIDS serta tumbuhnya penyalahgunaan seksual tidak hanya bagi orang dewasa.

"Tapi perlu diingat, para remaja dan anak-anak juga perlu diperhatikan agar terhindar dari penularan HIV-AIDS. Pemerintah perlu memikirkan cara agar para remaja dan anak-anak paham bahaya HIV-AIDS," demikian Syamsul.