Jakarta (Antaranews Kalteng) - Tak hanya kegemukan, terlalu kurus juga berdampak negatif untuk kesehatan, sehingga si kurus perlu mendapatkan asupan makanan yang cukup agar indeks massa tubuhnya normal (18,5).
"Ada banyak studi epidemiologis yang menunjukkan kalau terlalu kurus berhubungan dengan risiko yang lebih tinggi menghadapi kematian atau mortalitas," kata profesor gerontology klinis dari Universitas Cambridge di Inggris, Kay-Tee Khaw dikutip dari Time, Selasa.
Tak hanya itu, berat badan terlalu rendah juga merupakan indikator hilangnya massa otot dan tulang, sehingga memicu keringkihan atau tulang patah.
Masalah lainnya, orang yang tubuhnya sangat kurus merasa bisa bebas makan makanan cepat saji, merokok, mengabaikan olahraga yang semua ini adalah perilaku tak sehat.
Profesor kesehatan dari Arctic University of Norway, Geir Lorem mengatakan hal inilah yang meningkatkan risiko mereka menghadapi masalah kesehatan.
Tubuh terlalu kurus (wanita) bahkan bisa mempengaruhi calon bayi. Ahli gizi medik dari FKM UI, Prof. Dr Endang L. Anhari Achadi, pernah mengatakan jika tubuh ibu kurus, maka dia tak akan punya persediaan energi sehingga berisiko menyebabkan bayi yang dia kandung kelak tidak tumbuh optimal.
Berita Terkait
Jus buah delima bisa turunkan berat badan?
Minggu, 26 Maret 2023 19:12 Wib
Berbagai mitos yang keliru tentang menaikkan berat badan
Senin, 19 September 2022 17:23 Wib
Ternyata berat badan naik cepat usai Lebaran bukan hanya karena makanan
Kamis, 5 Mei 2022 12:46 Wib
Kenali bahaya obat diet yang menyebabkan sering buang air
Senin, 27 Desember 2021 14:39 Wib
Anak yang kurus juga bisa terkena diabetes
Minggu, 14 November 2021 13:25 Wib
Badan kurus tetap harus waspada kolesterol tinggi
Kamis, 18 Maret 2021 12:10 Wib
Kenali penyebab berat badan jadi cepat naik
Senin, 30 November 2020 12:05 Wib
Benarkah minum air jeruk nipis bisa bikin kurus?
Selasa, 30 Juni 2020 12:51 Wib