Warga Barito Utara panen perdana madu kelulut

id panen lebah madu kelulut,poktan budidaya lebah Barito Utara,kphp barito tengah

Warga Barito Utara panen perdana madu kelulut

Warga Dusun Transbangdep Desa Bintang Ninggi I Kecamatan Teweh Selatan panen perdana lebah madu kelulut. (Foto KPHP Barito Tengah)

Muara Teweh (Antaranews Kalteng)- Kelompok tani  'Makmur Djaya Bhakti' pembudidaya lebah madu kelulut (Trigona Itama) Kecamatan Teweh Selatan Kabupaten Barito Utara, Kalteng  melakukan panen perdana hasil budidaya warga setempat.
    
"Panen lebah madu kelulut di daerah itu merupakan yang pertama kali  oleh kelompok tani  desa setempat," kata Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Barito Tengah Unit VI dan VIII Kabupaten Barito Utara, Bahruddinsyah di Muara Teweh, Senin.

Menurut Bahruddinsyah, kelompok tani tersebut berada di Dusun Transbangdep Desa Bintang Ninggi I Kecamatan Teweh Selatan merupakan salah satu dari tiga poktan yang dibina untuk mengembangkan budidaya lebah madu kelulut. 

Dua kelompok lainnya di Desa Hajak Kecamatan Teweh Baru masing-masing membudidayakan 10 stup (kotak untuk bersarang lembah menghasilkan madu).

Untuk saat ini baru warga di Dusun Transbangdep yang telah panen dengan usia budidaya selama 22 hari dengan membuat 10 stup dan hasilnya sekitar tujuh liter madu.    

"Budidaya lebah madu kelulut ini bekerja sama dengan salah satu perusahaan tambang batu bara di wilayah desa setempat. Kegiatan ini merupakan bagian dari program tanggung jawab perusahaan (CRS)," kata Bahruddinsyah didampingi Kasi Perencanaan dan Pemanfaatan Hasil Hutan, Jumaidil Hairi.

Bahruddinsyah mengatakan hasil panen budidaya warga tersebut difasilitasi pihaknya dengan melakukan pembinaan, promosi dan pengemasan serta dipasarkan didalam botol ukuran 250 mililiter dan 100 ml.

Untuk harga, kata dia, masih belum ditetapkan, namun sebagai gambaran untuk botol ukuran 250 ml harga di daerah Kalimantan Selatan yang dijual oleh pelatih budidaya lebah madu yang juga membudidaya di daerah tersebut berkisar Rp125.000 per botol.

"Untuk harga kami belum membandrol dan rencananya lebah madu kelulut hasil budidaya masyarakat ini akan kami promosikan dengan mengikuti kegiatan ekspo investasi KPH pada 4-8 Desember 2018 di Jepang yang difasilitasi Balai Pengelolaan Hutan Produksi (BPHP) Wilayah X Palangka Raya," kata dia.

Dia menjelaskan, pembudidayaan lebah madu kelulut ini dapat memberikan kinerja yang baik dan usaha yang efektif bagi masyarakat, serta dapat menjadikan percontohan untuk masyarakat yang ada di desa lain.

Diharapkan nantinya apabila potensi lebah madu ini berhasil dibudidayakan, akan di perluas lagi jaringan budidaya lebah madu ini.Selain mudah dibudidaya, hasil dari lebah madu kelulut ini juga sangat menguntungkan, dengan panen yang tidak begitu lama, hanya dalam satu bulan.

"Madu kelulut yang rasanya tidak menyengat namun rasanya asam tidak sama dengan lebah madu biasa terasa manis ini juga memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan. Membudidayakannya pun tergolong aman dan tidak sulit meski dekat dengan permukiman, asalkan tersedia sumber makanan bagi madu kelulut," jelas dia.

Salah satu sumber makanan dari lebah madu kelulut adalah tanaman air mata pengantin. Tanaman dengan nama latin Antigonon Leptopus ini menjadi kesukaan kelulut untuk mendapatkan madu bunganya. Tanaman ini menjadi syarat penting jika ingin beternak kelulut.

"Kami harapkan melalui budidaya ini dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dengan potensi lebah madu kelulut dan rencananya madu hasil budidaya warga ini kami 'launching' kan ke masyarakat dalam waktu dekat," ujarnya.